androidvodic.com

Digitalisasi Perpustakaan Sumut Terpenuhi, Komisi X DPR Berharap Siswa Dapat Mudah Mengakses Buku - News

News - Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah menyampaikan, bahwa Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Utara telah melakukan digitalisasi, di mana fasilitas digitalnya telah terintegrasi dan disediakan kepada sekolah menengah atas dan kejuruan. Meskipun baru sekitar 20 persen dari mereka yang memanfaatkan fasilitas tersebut.

"Alhamdulillah sudah mulai terintegrasi di Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Utara, digitalisasi sudah dilakukan dan sudah ditawarkan. Tadi saya sudah diskusi dengan beberapa staf, dan terungkap bahwa meskipun link, akun, dan password sudah diberikan kepada sekolah-sekolah, baru 20% yang menggunakannya,” ungkap Ledia Hanifa Amaliah, di Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (6/5/2024).

Lebih lanjut, Ledia menambahkan jika digitalisasi ini bisa dimanfaatkan secara maksimal, maka akan meminimalisir biaya dan mempermudah para siswa untuk mengakses buku-buku.

Baca juga: Hardiknas 2024, Ketua Komisi X DPR: Pendidikan Indonesia Masih Hadapi Tantangan Besar

"Biasanya perpustakaan sekolah itu udah paling pojok, berdebu, enggak ada tempatnya, enggak ada bukunya. Pengadaan buku itu besar biayanya, tapi kalau mereka kemudian mengakses ini bisa meminimalisir biaya dan memudahkan siswa mengakses buku-buku," ungkapnya.

Selain itu, Ia juga menyampaikan bahwa digitalisasi ini memberikan akses ke banyak buku-buku dalam bahasa asing, termasuk bahasa Inggris, yang sebelumnya sulit dijangkau oleh para siswa.

"Tadi ada siswa-siswa di sini yang kemudian bisa meminjam buku dalam bahasa Inggris, meskipun ditanya bisa bahasa Inggris ya? Terus dibilang sedikit-sedikit. Nah itu saja sudah satu nilai tambah," tutur Ledia.

Dalam menghadapi tantangan ini, Ledia menekankan pentingnya kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan untuk mendorong penggunaan sumber daya digital tersebut.

Baca juga: Hardiknas 2024, Anak-Anak Pesisir dari Aceh Hingga Papua Raih Sumber Literasi

Ledia berharap ke depan penyediaan buku juga bisa diintegrasikan dengan Perpustakaan Nasional, sehingga dapat mengurangi kekhawatiran tentang pengadaan buku fisik dari luar daerah.

"Sehingga tidak harus berpikir bahwa ini mau mendatangkan buku dari mana, nanti yang ada anggarannya adalah bagaimana menghidupkan para penulis-penulis di setempat lokal untuk membuat buku-buku yang literasi yang baik, sehingga mereka tertampung dan itu menjadi kekhasannya provinsi tersebut dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain," kata Ledia.

Dengan perbaikan sistem dan peningkatan kolaborasi antar dinas, diharapkan pemanfaatan sumber daya digital di perpustakaan daerah dapat meningkat, agar memberikan manfaat yang lebih luas bagi dunia pendidikan di Sumatera Utara. (*)

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2024 Capai 5,11 Persen, Anggota DPR: Sudah di Jalur Tepat dan Solid

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat