androidvodic.com

Deretan Kloter Akhir dari Jawa Barat Segera Terbang, Jemaah Haji Jabar akan Tempati Mina Jadid - News

News, MEKKAH - Deretan kloter terakhir dan kloter tambahan jemaah haji asal Jawa Barat segera diterbangkan dari Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) melalui Bandara Soekarno Hatta dan Embarkasi Kertajati-Indramayu (KJT) melalui Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Kamis (22/6/2023).

Setelah penerbangan terakhir ke Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah ini, penerbangan haji akan ditutup.

Seluruh jemaah haji Indonesia akan tiba di Kota Mekkah, bergabung dengan jemaah haji dari berbagai negara lainnya, mempersiapkan pergerakan dan rangkaian puncak ibadah haji yang diawali pada 26 Juni 2023.

Baca juga: Menag Yaqut Berharap Cuaca Panas di Makkah Turun Lima Derajat saat Puncak Haji

Berdasarkan data Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, deretan penerbangan terakhir adalah Kloter JKS 69, 70, 71, 72, 73, dan 74. Hampir semuanya adalah kloter campuran dari mulai 3 sampai 13 daerah. Sedangkan kloter terakhir dari embarkasi KJT adalah Kloter KJT 23 dan KJT 24, serta kloter tambahan KJT 25.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Ajam Mustajam, mengatakan pihaknya terus mengatur dan memastikan keberangkatan semua jemaah haji asal Jawa Barat ke Tanah Suci.

"Ada yang per kloter itu jumlahnya 480 orang, ada yang jumlahnya 400 orang. Insyaallah seluruh jemaah haji yang sudah melunasi dan terdaftar dipastikan itu akan berangkat," kata Ajam di Mekkah, Kamis (22/6/2023).

Ia mengatakan pengaturan keberangkatan dan pelayanan haji tahun ini terbilang sangat menantang. Hal ini di antaranya untuk memberikan perhatian kepada jemaah haji lansia.

Baca juga: Usulkan Langsung Mendarat di Jeddah, Ashabul Kahfi: Agar Tidak Melelahkan Jemaah Haji

"Kita melakukan treatment-treatment untuk pelayanan haji ramah lansia, karena hampir 35 persen jemaah haji itu lansia. Ada beberapa kategori lansia itu, ada yang lansia siap jalan dengan menggunakan kursi roda, ada lansia tidak bisa jalan harus ada pendampingan khusus," katanya.

Semua skema perjalanan ibadah lansia di masa puncak haji, katanya, masih diatur. Terutama menentukan skema safari wukuf bagi yang sakit.

"Yang jelas Insyaallah semua jemaah haji yang ada di Arafah itu akan melaksanakan haji di Arafah. Hanya proses setelah di Arafah, apakah mereka itu ke Muzdalifah atau langsung ikut ke Mina atau ada tempat khusus lansia, terutama karena medan yang cukup lumayan berat, kita akan putuskan," katanya.

Perhatian kepada lansia ini harus dilakukan mengingat menurut informasi terkini, jemaah haji Jabar akan ditempatkan di Mina Jadid, yang berjarak sampai 6 kilometer dari jamarat atau tempat melempar jumrah. Dengan demikian, sepanjang itulah jarak yang harus ditempuh jemaah dengan berjalan kaki dari atau ke jamarat.

"Menurut informasi, jemaah haji Jawa Barat itu akan ditempatkan di Mina Jadid, yang jaraknya kurang lebih 5 atau 6 kilometer ke jamarat. Jadi untuk lansia itu, ini belum diputuskan," katanya.

Mengenai obat-obatan yang sempat mengalami kekurangan di sejumlah sektor, Ajam mengatakan pihaknya sudah berupaya mendorong pemenuhannya kembali.

"Obat secara umum insyaallah terpenuhi, hanya mungkin di beberapa sektor ada kekurangan untuk sementara, tapi itu insyaallah akan segera dikirim kembali. Insyaallah untuk obat-obatan akan terpenuhi sesuai dengan kebutuhan," katanya.

Baca juga: Arab Saudi Sambut Lebih dari 2 Juta Jemaah Haji dari 160 Negara

Menjelang masa puncak haji yang tinggal beberapa hari lagi, ia meminta kepada para ketua kelompok bimbingan haji atau KBIHU untuk mengarahkan jemaahnya beristirahat dan mempersiapkan fisik.

"Saya minta ke para kelompok pembimbingan karena jamaah haji Jawa Barat itu berdasarkan data hampir 95 persen ada di kelompok bimbingan yang dikatakan KBIHU," tuturnya.

"Maka saya mohon kepada kelompok bimbingan untuk empat hari ke depan mengutamakan keselamatan karena puncak Arafah-Mudzdalifah-Mina (Armuzna) itu yang harus diikuti dan dilewati oleh jemaah haji. Terutama di Arafah jangan sampai ada jemaah haji saat melaksanakan wukuf di Arafah justru terganggu kesehatannya," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat