Jelang Armuzna, Pemerintah Imbau Jemaah Batasi Aktivitas Fisik Agar Beribadah dengan Sehat - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA - Sebagian besar jemaah Haji Indonesia memiliki risiko kesehatan yang tinggi.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya, SKM, MARS menjelaskan, peningkatan angka kematian menunjukkan kondisi fisik jemaah yang tidak prima.
Untuk itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Agama akan mengambil kebijakan untuk mengkoordinasikan pembatasan aktivitas umrah.
Dr Azhar menyarankan jemaah berisiko tinggi cukup melakukan dua kali umrah, terdiri dari satu umrah wajib dan satu umrah sunnah.
“Terlebih, untuk 3 hari ke depan umrah sebaiknya dihentikan supaya kondisi prima menjelang Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) dan jemaah bisa melaksanakan ibadah puncak haji,” kata dr. Azhar dilansir dari website resmi Kemenkes, Sabtu (15/6/2024).
Kepada jemaah yang tidak dalam kategori risiko tinggi, dr. Azhar menyarankan agar menunaikan shalat di Masjidil Haram maksimal dua kali sehari agar tidak mengabaikan waktu makan di hotel.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Dr.dr. Iwan Dakota, Sp.JP (K) mengatakan, pembatasan aktivitas fisik yang berlebihan ini perlu dilakukan.
Karena banyaknya kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung.
Upaya lain yang perlu dilakukan terkait kematian karena jantung, yakni menjaga keteraturan konsumsi obat.
“Tugas kita adalah mengantar jemaah sebaik mungkin untuk melaksanakan puncak haji membatasi aktifitas fisik yang berlebih dan jangan lupa untuk meminum obat secara teratur,” kata Dr. dr. Dakota, Sp.JP (K).
Pada kesempatan tersebut, Dokter Pendidik Klinis Ahli Madya dari RSUP Persahabatan dr. Muhamad Fahmi Alatas, Sp.P(K) mengatakan, jemaah haji Indonesia memiliki semangat tinggi dalam menjalankan ibadahnya.
Baca juga: Update Jumlah Jemaah Haji Indonesia Meninggal per Hari Ini, Capai 121 Orang, 4 Wafat di Arafah
“Bukan hanya wajib tapi yang sunnahnya juga, bahkan melebihi dari jemaah negara lain,” kata dia.
Namun, dokter Fahmi menyarankan jemaah haji untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dengan udara terbuka.
Untuk mencegah kelelahan yang dapat menurunkan imunitas sehingga mudah terinfeksi.
Ia juga meminta jemaah haji untuk segera berobat saat memiliki gejala seperti batuk.
“Jangan menunggu sampai parah, dan mulai berhenti merokok saat menjalankan ibadah haji dan diteruskan ketika kembali ke Tanah Air,” tutupnya.
Terkini Lainnya
Ibadah Haji 2024
Sebagian besar jemaah Haji Indonesia memiliki risiko kesehatan yang tinggi. Peningkatan angka kematian menunjukkan kondisi fisik jemaah tidak prima.
Kemenag: 81 Ribu Lebih Sudah Dipulangkan ke Tanah Air, Ada 33 Jemaah Haji yang Masih Dirawat
Ibadah Haji 2024
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Total Jemaah Haji Tahun 2024 Capai 1.833.164 Orang, Indonesia Pengirim Jemaah Terbesar di Asia
Intelijen Jerman Bertemu dengan Hizbullah untuk Kedua Kalinya Sejak 7 Oktober