androidvodic.com

Perjudian Bisbol Jepang Bisa Mencapai 8 Miliar Yen Per Hari - News

Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Tokyo

News, TOKYO - Tiga pemain profesional peringkat kedua bisbol Jepang dari kelompok Giants, Satoshi Fukuda, Shoki Kasahara dan Ryuya Matsumoto ternyata terungkap bermain judi bisbol.

Investigasi dilakukan awal Oktober 2015 ini.

"Permainan judi bisbol per hari kalau lagi musim kompetisi, bisa mencapai 8 miliar yen perputaran uang judi," kata seorang mantan mafia Jepang (Yakuza) yang khusus bekerja di bidang perjudian khusus kepada TV Fuji, Minggu (25/10/2015) dalam acara Mr Sunday.

"Itu baru tiga orang yang ketahuan. Sebenarnya saya yakin masih banyak lagi yang terlibat ikut perjudian bisbol sudah sejak lama," tambahnya.

Perjudian bisbol pada masa kompetisi bisbol yaitu dengan menduga siapa yang akan menjuarai kompetisi. Lalu memberikan taruhan bebas, misalnya satu juta yen. Kalau menang maka akan dapat misalnya 10 juta yen tergantung jumlah peserta dan nilai total judi yang terkumpul.

Cara ikut serta perjudian ini pun juga mudah sekali, lewat ponsel, dan email. Penawaran sekian banyak tim, cukup memilih tim mana yang akan menang, dengan angka berapa. Bandar judi yang mengirimkan penawaran email itu ke berbagai peserta judi yang tentu saja telah dikenal diketahui dan tercatat dengan baik data pribadinya.

Asosiasi Nippon Professional Baseball (NPB) yang dipimpin pengacara Motonari Otsuru mengusut kasus Fukuda telah melaporkan penyelidikannya kepada NPB Commissioner Katsuhiko Kumazaki. Demikian pula terhadap dua pemain lainnya.

Kasahara, yang bermain judi memperkenalkan seseorang kepada Fukuda, selain berjudi bisbol juga main judi baccarat dan mahyong serta judi lain. Matsumoto ikut pula berjudi lewat bantuan Kasahara.

Menurut anggaran dasar NPB, judi adalah larangan keras, apalagi kalau sudah terkait dengan mafia Jepang (Yakuza).

Meurut Presiden Yomiuri, Hiroshi Kubo, pitcher Shoki Kasahara dan Ryuya Matsumoto mengakui melakukan perjudian bisbol, tetapi bukan judi tetap.

"Benar-benar sangat disayangkan dan tak boleh terulang lagi hal-hal ini yang dilarang keras di NPB," papar Kuzumaki.

Menurut Giants, Kasahara berjudi 10 pertandingan profesional antara April - Oktober 2014, serta judi bisbol kompetisi SMA Jepang yang memang seru, awal tempat dari para pemain bisbol profesional.

Sedangkan Matsumoto berjudi lebih dari 10 pertandingan antara Juni - Oktober 2014.

Fukuda berjudi bisbol untuk 10 pertandingan NPB dan 10 pertandingan liga utama agar dapat kembali uangnya sebesar kira-kira 800.000 yen yang sempat kalah di perjudian lalu.

Dari penyelidikan, Kasahara dan Matsumoto melanggar pasal 180 dan pasal 177 Anggaran Dasar NPB mengenai perjudian dan keterkaitan dengan Yakuza. Sanksi sedikitnya satu tahun tak boleh bertanding serta sanksi lain.

Perjudian mereka terkait dengan broker judi yang juga adalah Yakuza Jepang. Keterlibatan inilah yang masih diusut lebih lanjut dan apabila terbukti kuat maka sanksi akan sangat berat bagi mereka karena ada kaitan dan ada aliran uang dengan kalangan Yakuza Jepang.

Info yakuza lengkap dapat dibaca di www.yakuza.in.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat