Kata Menlu, Dunia Apresiasi Indonesia Tangani Bom Thamrin - News
News, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi menyampaikan apresiasi dunia internasional terkait penanganan terorisme dalam ledakan bom Thamrin.
Hal itu dikatakan Retno saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR, Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Retno menyinggung hal tersebut terkait revisi UU Terorisme.
"Cara kita menangani peristiwa kemarin diakui dunia internasional, karena dua hal pertama, aparat kita dapat dengan cepat mengontrol situasi," kata Retno.
Ia juga menyebut situasi dapat kembali dengan normal dalam waktu satu hari.
Ia mengingat peristiwa saat itu terjadi hari Kamis, tapi kemudian di hari Jumat sudah normal.
"Ini dapat apreasi tinggi dari masyarakat internasional," imbuhnya.
Retno menjelaskan alasan dunia internasional mengapresiasi tindakan yang dilakukan Indonesia. Pasalnya, Indonesia tidak hanya melakukan pendekatan yang bersifat hard power tetapi juga soft power.
"Kontribusi yang diberikan ormas sangat tinggi dan presiden dalam bbrapa kali pernyatan, pendekatan budaya dan agama dilibatkan dalam pemberantasan terorisme," imbuhnya.
Hal itu berdampak pada Indonesia yang sering dijadikan narasumber. Contohnya, kata Retno, dirinya mendapatkan undangan untuk US Asean Summit dimana Presiden Jokowi diminat menjadi pembicara.
"Kita tidak akan abaikan human right dalam rangka revisi ini dalam beberapa waktu lalu. Kemenlu sudah kumpulkan daftar legislasi punya negara lain," ujarnya.
Terkini Lainnya
Ledakan Bom di Sarinah
Retno menyinggung hal tersebut terkait revisi UU Terorisme.
Pengadilan Kriminal Internasional Tunda Penerbitan Surat Penangkapan Netanyahu dan Gallant
BERITA TERKINI
berita POPULER
Forbes: Perang Besar akan Pecah di Timur Tengah, Israel Vs Iran-Hizbullah, Rusia Bakal Terlibat
AS, Israel, dan UEA Gelar Pertemuan Rahasia, Membahas Rencana 'Hari Berikutnya' untuk Gaza
Ratusan Demonstran Yahudi Geruduk Capitol Hill, Desak Netanyahu Angkat Kaki dari AS
Pansel Bakal Libatkan PPATK hingga BIN Cek Rekam Jejak Capim-Calon Dewas KPK
Konferensi AIDS PBB di München: AIDS Belum Bisa Diberantas Tahun 2030 Seperti yang Direncanakan