androidvodic.com

Uang Disembunyikan di Balik Pakaian Dalam - News

News, ARAB SAUDI - Lantaran membawa uang lebih dari Rp 2 miliar, tiga jemaah haji Indonesia tertahan di Madinah dan belum bisa terbang ke Tanah Air. Di antaranya bahkan ada yang disembunyikan di balik pakaian dalam.

Para jemaah haji itu ditahan petugas imigrasi ketika menjalani proses pemeriksaan x-ray di Gate Zero Bandara Madinah, Senin (3/10/2016).

Hingga kini, mereka masih berurusan dengan pihak Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, karena kedapatan membawa uang lebih.

Ketiganya diketahui merupakan jemaah haji kloter 39 Embarkasi Surabaya (SUB 039). Para jemaah tersebut adalah Sri Wahyuni Rahayu (26), Rochmat Kanapi Podo (58) dan Ansharul Adhim Abdullah (27).

Sri dan Rochmat didapati sebagai yang membawa uang tersebut, sedangkan Ansharul diduga sebagai pemilik uang tersebut. Sri dan Ansharul diketahui merupakan sepasang suami-istri.

"Rochmat Kanapi Podo ditahan oleh petugas imigrasi karena diduga membawa uang yang sangat banyak," jelas Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel.

Agus menambahkan, Sri lalu ditahan ketika kedapatan membawa uang banyak lewat alat pindai x-ray, namun tidak mengaku. Pada Sri, uang didapati tersembunyi di balik pakaian dalam.

"Setelah diperiksa secara paksa, ternyata juga terdapat sejumlah uang yang cukup banyak," tambah Agus.

Setelah dimintai keterangan, baru diketahui pemilik uang adalah Ansharul, dan ketiga jemaah tersebut langsung dimintai keterangan.

"Uang (dalam bentuk pecahan) dolar AS dan euro itu sampai saat ini masih dalam proses penghitungan oleh pihak polisi Bandara AMAA Madinah," ucap Agus lagi.

Mendengar jemaah kloternya tertahan dan tak bisa terbang ke tanah air siang itu, ketua kloter SUB 039, Naryanto (45), terkejut.

Pasalnya, ketua rombongan tiga jemaah haji yang bermasalah itu mengaku tidak dilapori bahwa ada jemaahnya yang membawa uang dalam jumlah besar.

"Saya sendiri juga kaget tadi dari ketua rombongannya mengatakan kepada saya bahwa ada salah satu anggota rombongannya yang ditahan polisi gara-gara membawa uang yang cukup besar," kata Naryanto (45), saat ditemui oleh Kepala Daker Madinah Nurul Badruttamam, di Bandara AMAA Madinah, Senin, dua hari lalu.

Menurut Naryanto, dirinya juga tidak pernah menerima laporan soal uang banyak yang dibawa ketiga jemaah tersebut sebelum keberangkatan.

Ia justru baru tahu soal informasi tersebut ketika sudah berada di bandara. "Ketua rombongan juga tidak tahu di pemondokan dapat uang seperti itu," jelasnya.

Naryanto mengaku selalu mengimbau jemaah Indonesia agar tidak membawa uang berlebihan, selama proses manasik di kecamatan. Ia juga selalu berpesan agar para jemaah jangan mau dititipi barang oleh orang yang tidak dikenal. "Jangan mau, itu bisa jadi narkoba," ucapnya.

Meski demikian, Naryanto tetap berharap agar para jemaah yang bermasalah itu segera diselesaikan urusannya agar bisa pulang ke Tanah Air. Terkait uangnya, Naryanto membiarkan hal itu diproses pihak berwenang.

"Harapannya bisa pulang bersama kita, uang bisa diatur oleh orang-orang yang berwenang," ungkapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat