androidvodic.com

Angela Merkel Terlibat Perselisihan Sengit dengan Mendagrinya terkait Kebijakan Migrasi di Jerman - News

Laporan Wartawan News, Fitri Wulandari

News, BERLIN - Horst Seehofer, Menteri Dalam negeri Jerman sekaligus Kepala Partai Sosialis Kristen Bavaria (CSU) tengah terlibat perdebatan sengit dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Perdebatan panas itu dipicu kebijakan migrasi yang selama ini diterapkan negara tersebut.

Baca: Pemerintahan Angela Merkel Nyaris Hancur Pekan Ini, Berapa Lama Waktu yang Tersisa Untuknya?

Seehofer menyampaikan hal itu pada suratkabar Passauer Neuer Presse hari ini.

Dilansir dari laman Sputnik News, Jumat (22/6/20018), ia memperingatkan Merkel untuk memecatnya dari jabatannya sebagai menteri terkait pendekatan sepihak terhadap imigrasi di Jerman.

Pemimpin CSU itu menjelaskan, jika itu yang terjadi maka itu pertama kalinya akan menandai bahwa 'menjaga keamanan dan ketertiban negara adalah alasan yang diberikan untuk memecat seorang menteri'.

Seehofer menyatakan, partainya mendukung 'masterplan migrasi' yang diajukannya.

Namun Merkel telah menolak untuk menerima sarannya dan mendorong solusi Eropa untuk krisis migrasi sebagai gantinya.

Ia menambahkan, Merkel mungkin saja lebih memilih membubarkan parlemen daripada memecatnya.

Hal itu karena menurutnya, dukungan CSU lebih penting daripada parlemen.

Saat ini, ketegangan di Bundestag Jerman semakin meningkat sejak Seehofer dan Merkel berselisih mengenai kebijakan suaka.

Selama pertemuan parlemen pada pekan lalu, pemimpin CSU itu dikabarkan memperingatkan Merkel bahwa ia akan menggunakan 'otoritas menteri' untuk secara sepihak melaksanakan 'rencana induknya' demi menekan migrasi ke Jerman dan memperkuat kontrol perbatasan.

Merkel percaya bahwa rencana Seehofer dapat melemahkan prinsip gerakan bebas di Uni Eropa dan melanggar hukum internasional tertentu tentang pengungsi.

Namun ia menyatakan bahwa dirinya berharap bisa mencapai kesepakatan dengan Seehofer serta CSU terkait masalah ini.

Seehofer telah memberikan Merkel waktu selama dua minggu untuk segera menemukan solusi yang tepat di tingkat Uni eropa, sebelum ia memerintahkan polisi perbatasan untuk mulai mengirim pulang para pencari suaka.

Ultimatum itu akan diterima Merkel pada 1 Juli mendatang, setelah KTT Uni Eropa, Merkel akan menginformasikan kepada CSU tentang hasil pembicaraannya dengan negara-negara Eropa yang paling terkena imbas dari krisis migrasi itu.

Menurut kantor statistik Eropa Eurostat, Jerman menyambut 325.400 pencari suaka pada tahun lalu.

Baca: Angela Merkel: Migrasi Adalah Tantangan Yang Perlu Jawaban Bersama dari Eropa

Terhitung hampir 60 persen dari 540 ribu pengungsi yang dimukimkan kembali pada 2017 lalu.

Setelah krisis migrasi pada 2015 lalu di Eropa tersebut, Seehofer mengecam keras keputusan Merkel untuk membuka perbatasan Jerman dan menampung pengungsi yang melarikan diri dari zona konflik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat