Sebuah Desa Suruh Warganya Bayar Rp 270.000 untuk Ikut Kursus Cara Memakai Sepatu dan Membawa Tas - News
News - Sebuah desa di Inggris menyuruh warganya membayar 15 Poundsterling atau setara Rp 270.000 untuk mengikuti kursus yang berisi pelatihan 'bagaimana cara memakai aksesoris'.
Dalam kursus yang diadakan oleh Pemerintah Desa Northamtonshire, Inggris, juga diajarkan bagaimana cara memakai sepatu dan cara membawa tas.
Kegiatan yang dijadwalkan pada Kamis, 27 Februari 2020 dan bertempat di The Four Pears, Jalan Bedford 28, Little Houghton, Northampton, Inggris, akan dipandu oleh mentor bernama Lesley Clarke.
Kursus ini diadakan dengan tujuan pengembangan diri untuk lebih meningkatkan kepercayaan diri para peserta.
Pelatihan memakai aksesoris dilakukan selama tiga jam dalam satu sesi dan diharuskan diikuti oleh orang-orang dewasa.
![Penjelasan lebih detail tentang kursus 'Bagaimana cara memakai aksesoris'](https://i.dailymail.co.uk/1s/2019/11/06/13/20668500-7655761-The_council_said_the_three_hour_course_was_to_help_students_unde-m-20_1573046040309.jpg)
Lebih lanjut lagi, pemerintah desa setempat berharap agar warganya dapat 'mengerti kegunaan aksesoris' dan bisa meningkatkan 'pesona tubuh'.
Selain itu, dalam kursus juga akan diajarkan untuk mencari tahu 'apa aksesoris yang tepat untukmu' serta 'eksperimen dalam memilih aksesoris'.
Penyelenggara mengharapkan para peserta yang datang dapat lebih percaya diri memakai aksesoris dalam sebuah busana yang dipakai.
Para peserta juga akan diberi 'praktik cara pemakaian aksesoris yang benar'.
Materi yang diajarkan dalam kursus dibuat dengan menggunakan PowerPoint.
BACA SELENGKAPNYA >>>>>>>>>>>>>>>>>>
Terkini Lainnya
Sebuah Desa Suruh Warganya Bayar Rp 270.000 untuk Ikut Kursus Cara Memakai Sepatu dan Membawa Tas
Sedikitnya 4 Meninggal di Jepang Gara-gara Kepanasan
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cerita Warga Gaza Eks Tawanan Israel: Kami Disiksa, Ditelanjangi, Tentara Wanita Injak Kepala Kami
Kelompok HAM: Israel Gunakan Air sebagai Senjata Perang, Sumur dan Tempat Desalinasi Dihancurkan
Pemilu Prancis: Tak Terduga, Partai Kiri Menang Besar di Putaran Kedua
Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apa motif di belakangnya dan benarkah JI memilih 'mengubah citra' agar diterima masyarakat?
Mahfud: KPU Kini Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada