Hanya Sejengkal dari Indonesia, Inilah Kota Paling Berbahaya di Dunia: Kawat Berduri di Mana-mana - News
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kota dengan tingkat kejahatan tertinggi di dunia ternyata tidak jauh dari Indonesia.
Bahkan sangat dekat.
Jarak Indonesia dengan tempat ini bahkan dapat diibaratkan hanya sejengkal saja.
Adalah Port Moresby, kota yang diklaim sebagai kota terbesar di negara itu.
Pengalaman ditulis oleh Taufik Hidayat Kontributor Majalah Intisari yang menceritakan aktivitasnya saat berada di Port Moresby.
"Saya kebetulan menginap di salah satu hotel terbaik di Port Moresby yang berada di kawasan 10 km, berjarak sekitar 5 menit dari bandara," tulis Taufik.
Namun yang membedakan hotel ini dengan hotel-hotel lainnya, ada pada pintu gerbang yang selalu tertutup rapat dengan penjagaan ketat.
Tembok tinggi dan kawat berduri juga mengelilinginya. Pengamanan di hotel juga cukup ketat.
Untuk masuk ke lift orang harus mempunyai kunci akses, demikian juga untuk pindah dari koridor ke koridor lain, tak terkecuali untuk menuju ke restoran di lantai 7.
Tepat di pintu lobi, selain satpam berseragam putih hitam, ada juga sekuriti berseragam hitam-hitam dengan senjata terhunus selalu siap siaga di tangan.
BACA SELENGKAPNYA -->
Baca: Serakah, Kotor, dan Jahat - Tuduhan Media China Sikapi Kemenangan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen
Terkini Lainnya
Beberapa kota di berbagai negara diklaim merupakan tempat paling berbahaya di dunia. Salah satu di antaranya sangat dekat dari Indonesia.
Joe Biden Galang Dukungan di Pennsylvania, Optimis Kalahkan Donald Trump di Pilpres AS 2024
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cerita Warga Gaza Eks Tawanan Israel: Kami Disiksa, Ditelanjangi, Tentara Wanita Injak Kepala Kami
Kelompok HAM: Israel Gunakan Air sebagai Senjata Perang, Sumur dan Tempat Desalinasi Dihancurkan
Pemilu Prancis: Tak Terduga, Partai Kiri Menang Besar di Putaran Kedua
Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apa motif di belakangnya dan benarkah JI memilih 'mengubah citra' agar diterima masyarakat?
Mahfud: KPU Kini Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada