Sempat Direvisi, Trump Sebut Angka Kematian China Jauh Lebih Tinggi - News
News, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump buka suara atas revisi data kematian akibat virus corona atau Covid-19 yang dilakukan pemerintah China.
Seperti dikutip dari AFP Sabtu (18/4/2020) Trump mengatakan, angka kematian di China jauh lebih tinggi daripada yang dipublikasikan.
"China baru saja mengumumkan dua kali lipat jumlah kasus kematian akibat musuh yang tak terlihat virus corona. Jumlah itu jauh lebih tinggi lagi daripada jumlah Amerika Serikat, bahkan tidak mendekati," kata Trump.
Diketahui, pada Jumat kemarin, otoritas Wuhan mengumumkan telah menambahkan data kematian sebanyak 1.290 kasus kematian ke data resmi mereka. Kini total kematian di Wuhan mencapai 3.869 kasus.
Baca: Adiknya Tangani Pasien Terduga OTG, Vicky Shu Beri Semangat
Selain itu, otoritas setempat juga menambahkan 325 kasus positif, sehingga jumlah kasus positif sebanyak 50.333 kasus.
Otoritas Wuhan mengakui, telah terjadi kesalahan dalam penghitungan jumlah kematian dan kasus baru terinfeksi virus corona.
Sebelumnya, China menepis tudingan telah menutup-nutupi kasus.
China menegaskan, laporan yang mereka buat adalah akurat dan transparan.
"Bagaimana kita tahu jika (laporan) itu akurat? Angka mereka kelihatan tidak jelas di satu sisi," ujar Trump dalam konferensi persnya beberapa waktu lalu.
Trump melanjutkan, meski meragukan data virus corona China, dia bersikeras hubungannya dengan Beijing maupun Presiden Xi Jinping tetaplah baik.
Terkini Lainnya
Virus Corona
Selain itu, otoritas setempat juga menambahkan 325 kasus positif, sehingga jumlah kasus positif sebanyak 50.333 kasus.
Pakar Sebut Israel Ada di Tangan Hizbullah, Serangan Berhenti jika Israel Setujui Gencatan Senjata
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama Jadi Ketua DPP PDIP Sampai 2025
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak