androidvodic.com

Soal Rumor Kematian Kim Jong Un, Senator Lindsey Graham: Belum Mendengar Apa pun Secara Langsung - News

News - Senator Republik Carolina Selatan Lindsey Graham memberikan komentar tentang rumor kematian pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Sebagai catatan, belum ada informasi resmi mengenai masalah ini.

Dikutip Tribunnews dari Russian Today, Graham pun belum memiliki bukti terkait spekulasi kondisi kesehatan Kim Jong Un atau pun kabar meninggalnya pemimpin konservatif tersebut.

Senator sekaligus Anggota Komite Hubungan Luar Negeri ini buka suara kepada koresponden Fox News.

Graham menegaskan, dia tidak memiliki pengetahuan langsung tentang kesehatan Kim Jong Un.

Baca: Profil Lengkap Kim Yo Jong, Adik Perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Baca: Mantan Pejabat Tinggi Room 39: Kim Jong Un Kemungkinan Terluka Selama Tes Rudal 14 April 2020

Kolase Tribunnews Senator Lindsey Graham/Kim Jong Un - Soal Rumor Kematian Kim Jong Un, Senator Lindsey Graham: Belum Mendengar Apa pun Secara Langsung
Kolase Tribunnews Senator Lindsey Graham/Kim Jong Un - Soal Rumor Kematian Kim Jong Un, Senator Lindsey Graham: Belum Mendengar Apa pun Secara Langsung (KOLASE TRIBUNNEWS/WIKIMEDIA/SPUTNIK NEWS)

Tetapi Graham tetap mempertimbangkannya, ia menyebut Korea Utara "kultus".

“Ini adalah masyarakat tertutup," papar Graham.

"Saya belum pernah mendengar apa pun secara langsung," tambahnya.

"Tetapi saya akan terkejut jika dia tidak mati atau dalam keadaan lumpuh," terangnya.

"Karena Anda tidak membiarkan desas-desus seperti ini pergi selamanya," jelasnya.

“Jadi saya cukup percaya dia sudah mati atau lumpuh," tegasnya.

"Dan saya berharap orang-orang Korea Utara yang sudah lama menderita, akan mendapatkan bantuan jika dia mati, ” lanjutnya. 

Baca: Mengenal Ri Sol Ju, Istri Kim Jong Un yang Dinilai Menutupi Kekejaman Korea Utara dengan Fashionnya

Baca: Ini yang Terjadi di Korea Utara Setelah Santer Isu Kim Jong Un Meninggal Dunia, Warga Ketakutan

Tempat Lebih Baik untuk Semua Orang...

Senator menambahkan dia berharap siapa pun yang mengambil alih sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara berikutnya akan bekerja dengan Presiden Donald Trump untuk menjadikan negara itu "tempat yang lebih baik untuk semua orang."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat