androidvodic.com

Prancis, Inggris, Jerman Sesalkan AS Akhiri 3 Sanksi Nuklir Iran - News

News - Prancis, Jerman dan Inggris mengkritik keputusan Amerika Serikat untuk mengakhiri tiga dari empat sanksi nuklir Iran.

"Kami sangat menyesalkan keputusan AS untuk mengakhiri tiga sanksi," kata negara Eropa tersebut dalam pernyatan, Sabtu (30/5/2020) yang dikutip Tribunnews dari Al Jazeera.

"Proyek ini didukung oleh Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB," terang pernyataan itu.

"Melayani kepentingan non-proliferasi dari semua dan memberikan Komunitas Internasional jaminan damai dan aman dari kegiatan nuklir Iran," tambahnya.

Lebih jauh, sejak penarikan diri AS dari perjanjian nuklir Iran dengan kekuatan dunia, 2018 lalu, Teheran secara bertahap mengambil langkah menjauh dari perjanjian tersebut. 

Baca: Mengenal Poseidon, Kapal Selam Nuklir Tak Berawak Milik Rusia, Dijuluki Senjata Kiamat

Baca: 5 Krisis Besar Dunia Selain Virus Corona yang Tidak Disorot, Masalah Nuklir Hingga Perubahan Iklim

Tekanan Maksimum

(Ilustrasi Amerika Serikat Minta Tanggung Jawab China) Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC.
Presiden AS Donalt Trump - Perancis, Inggris, Jerman Sesalkan AS Akhiri 3 Sanksi Nuklir Iran (Mandel NGAN / AFP)

Secara terpisah, meski ada seruan dari para pejabat PBB untuk menangguhkan sanksi selama pandemi, AS terus menerapkannya.

Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat sejak Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir Iran dengan kekuatan dunia pada tahun 2018.

Trump kemudian memulai kampanye untuk menekan Teheran secara ekonomi melalui putaran sanksi yang ditujukan pada individu dan entitas.

Mengutip Al Jazeera, hal tersebut dijuluki kampanye Tekanan Maksimum.

Strategi ini terdiri dari metode-metode tekanan diplomatik, ekonomi, dan militer yang saling melengkapi, untuk mengekang pengaruh Iran di kawasan itu.

Selain itu, Tekanan Maksimum juga digunakan  untuk mengakhiri ambisi nulir dan program rudal negara itu.

(News/Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat