androidvodic.com

Buntut Penembakan Warga Kulit Hitam Hingga Tewas, Kepala Polisi Atlanta Mundur - News

News, ATLANTA - Kemarahan baru publik Amerika Serikat muncul seusai kabar tewasnya seorang warga kulit hitam karena ditembak polisi di Atlanta.

Buntut penembakan tersebut, Kepala Polisi Atlanta, AS, memutuskan mengundurkan diri.

Kabar yang disampaikan oleh Wali Kota Keisha Lance Bottoms memunculkan kemarahan baru demonstran akan kebrutalan polisi dan diskriminasi ras.

Baca: Seorang Warga Kulit Hitam Ditembak Mati Polisi, Unjukrasa Kembali Membara di Atlanta

Baca: Kronologi Pecahnya Kerusuhan di Minneapolis Sebelum Menjalar Seantero AS: Massa Juga Menjarah Toko

Warga berlari dengan membawa barang-barang hasil menjarah di sebuah toko pakaian saat terjadi aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Apu Gomes
Warga berlari dengan membawa barang-barang hasil menjarah di sebuah toko pakaian saat terjadi aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Apu Gomes (AFP/Apu Gomes)

Demonstran memblokir jalan raya lintas wilayah, dan membakar Restoran Wendy's, tempat Rayshard Brooks ditembak mati Sabtu malam waktu setempat (13/6/2020).

Aksi itu terjadi beberapa jam setelah Wali Kota Bottoms mengumumkan bahwa Kepala Polisi Atlanta, Erika Shields, mengundurkan diri.

Semua berawal ketika Brooks tertidur di mobilnya di layanan drive-thru Wendy's pada Jumat malam (12/6/2020), dilaporkan AFP Minggu (14/6/2020).

Pegawai restoran kemudian melapor ke polisi, dan mengatakan bahwa pria kulit hitam berusia 27 tahun tersebut sudah menghalangi pelanggan lainnya.

Dia gagal saat dites pengaruh alkohol, dengan Biro Investigasi Georgia mencatat, Brooks melawan ketika petugas hendak menangkapnya.

Rekaman kamera pengawas menunjukkan selama pergulatan fisik, Rayshard Brooks diketahui mencuri pistol kejut (Taser) salah satu petugas dan kabur.

Saat drama pengejaran, Brooks mengarahkan Taser yang dicurinya ke arah polisi, di mana penegak hukum merespons dengan melepaskan tembakan.

Brooks segera dilarikan ke rumah sakit. Namun dia dinyatakan tewas ketika menjalani operasi. Adapun satu petugas terluka dalam insiden itu.

Juru bicara kepolisian menerangkan, mereka sudah mengidentifikasi anggotanya yang menembak Brooks sebagai Garrett Rolfe.

ABC News memberitakan, Rolfe langsung dipecat pada Sabtu. Sementara petugas kedua dalam kejadian itu menjalani pemeriksaan administratif.

"Saya tidak percaya kasusnya dianggap layak untuk menggunakan kekuatan mematikan," jelas Wali Kota Bottoms diwartakan CBS News.

Kejadian yang menimpa Brooks terjadi di tengah ketegangan di AS dalam sepekan terakhir, di mana pri kulit hitam juga menjadi korban kebrutalan polisi.

George Floyd tewas setelah lehernya ditindih hampir sembilan menit oleh polisi bernama Derek Chauvin, dalam kejadian di Minneapolis 25 Maret lalu.

Aksi protes yang awalnya terjadi di Minneapolis, kemudian menyebar ke ratusan kota di AS dan berbagai negara dalam dua pekan.

Tak hanya membahas diskriminasi ras, aksi itu juga menyoroti perbudakan, kolonialisme, dan kekerasan kulit putih terhadap kulit berwarna. (Ardi Priyatno Utomo/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala Polisi Atlanta Mundur Setelah Pria Kulit Hitam Ditembak Mati Anggotanya"

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat