androidvodic.com

Ribuan Orang di Swiss Berunjuk Rasa Lawan Rasisme - News

Laporan Wartawan News, Srihandriatmo Malau

News, JENEWA-- Ribuan demonstran turun ke jalan di kota-kota di Swiss pada Sabtu (13/6/2020) untuk mengecam rasisme dan kebrutalan polisi yang mengakibatkan kematian George Floyd di Amerika Serikat.

Meskipun ada aturan pelarangan pertemuan lebih dari 300 orang untuk mencegah penyebaran Covid-19, sejumlah kota dipenuhi kerumunan besar warga yangbergabung dengan gerakan global melawan rasisme dan kebrutalan polisi terhadap warga kulit hitam.

"Dalam demonstrasi terbesar, ada lebih dari 10.000 orang, kebanyakan dari mereka berpakaian hitam, menggelar aksi di kota terbesar Swiss, Zurich," menurut polisi.

Para demonstran berunjuk rasa melalui pusat kota, mengangkat poster dengan slogan seperti "Black Lives Matter," "rasisme adalah pandemi berbahaya," dan "Aku tidak bisa bernapas," mengacu pada kematian Floyd di Minneapolis pada 25 Mei, setelah polisi kulit putih menekan lutut di lehernya selama hampir sembilan menit.

Baca: Italia, Jerman, Perancis dan Belanda Teken Kontrak dengan AstraZeneca Pasok Vaksin Covid-19

Baca: Zero Real Estate: Hotel Tanpa Atap, Dinding, dan Pintu di Swiss

Polisi mengatakan demonstrasi Zurich sebagian besar berjalan damai, meskipun dirusak di sore hari oleh sejumlah orang yang melemparkan batu, botol dan benda lain ke aparat kepolisian.

"Seorang personil terluka dan sejumlah demonstran ditahan," kata polisi Zurich.

Di tempat lain, ribuan orang juga mengadakan demonstrasi tanpa izin tetapi berlangsung damai di depan pemerintah Swiss dan Gedung Parlemen di ibukota Bern Sabtu (13/6/2020), menurut kantor berita Swiss, ATS.

Berbagai kota lain terlihat aksi demonstrasi hanya diikuti sejumlah kecil orang.

Tidak ada aksi demonstrasi di Jenewa.

Tapi di Lausanne, kota yang berdekatan, sekitar 1.000 orang telah mulai berkumpul di sebuah lapangan menjelang sore, menurut seorang fotografer AFP.

Sejumlah pengunjuk rasa mengangkat poster dengan Floyd, tetapi juga ada yang membawa poster Mike Ben Peter, seorang Nigeria yang tewas di Lausanne pada 2018 setelah mengalami hal yang sama di tangan polisi.(AFP/Channel News Asia)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat