androidvodic.com

Susan Rice dan Elizabeth Warren Bisa Menyodok, Joe Biden Butuh Orang Terpercaya - News

News, NEW YORK – Kandidat Presiden AS Joe Biden dari Demokrat masih belum menetapkan siapa pasangannya untuk bertarung melawan Donald Trump di Pilpres 2020.

Kurang dari 4 bulan, pemilihan akan digelar. Demokrat baru akan menggelar konvensi partai pada 1-17 Agustus 2020.

Selain menyodorkan potensi 8 sosok perempuan AS yang mungkin jadi alternatif wakil Joe Biden, Polico.com menunjukkan dua sosok ternama, Susan Rice, Elizabeth Warren, sebagai alternatif potensial.

Berdasar pengalaman dua periode jadi Wapres era Obama, Biden memiliki pola pikir butuh sosok setia, dipercaya, berpengalaman, apolitis, seseorang dengan siapa dia akan terikat.

"Dia tidak bercanda ketika dia mengatakan saya benar-benar menginginkan seseorang yang simpati, seseorang yang bisa dia percayai," kata seorang sekutu dekat Biden dikutip Politico.com, Senin (27/7/2020).

"Pengalamannya dengan Obama adalah pengalaman kedekatan dan kepercayaan yang tulus," imbuh sumber yang tak mau disebut namanya.

Ketika Biden melakukan serangkaian wawancara dengan daftar calon pasangan potensial menjelang keputusan Agustus, kekhawatiran terbesarnya adalah tidak ada seorang pun dalam daftar yang memiliki hubungan mendalam sebelumnya.

Perburuan Biden yang tampak sulit, mendorong Susan Rice naik ke kandidat tingkat atas.

Sebagai penasihat keamanan nasional Barrack Obama untuk seluruh masa jabatannya yang kedua, Rice dan Biden bekerja sama secara erat hampir setiap hari.

Baca: Delapan Sosok Perempuan Ini Berpeluang Jadi Wakil Joe Biden di Pilpres AS November 2020

Ini menjadikannya mereka satu-satunya calon pasangan potensial yang Biden tahu begitu intim.

Tetapi sangat sedikit dari kandidat lain yang hampir memenuhi ujian itu, yang berarti wawancara satu lawan satu bisa sangat penting.

Calon kuda hitam yang melakukan ujian lisannya dengan calon dapat berakhir sebagai finalis utama.

Seorang penasihat kampanye yang telah diminta penilaiannya tentang beberapa kandidat wakil presiden mengatakan pertimbangan politik kurang penting daripada siklus sebelumnya.

"Aturan pertama di sini adalah jangan membahayakan," katanya. Pandangan itu membuat beberapa orang menyimpulkan seleksi harus seaman mungkin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat