androidvodic.com

Israel-Lebanon akan Mengadakan Pembicaraan Mediasi Dipimpin AS atas Sengketa Perbatasan Laut - News

News - Israel akan mengadakan pembicaraan mediasi dengan Lebanon bulan depan, sebagai upaya menyelesaikan sengketa perbatasan di laut Mediterania, Sabtu (26/9/2020).

Mengutip Times of Israel, pejabat terkait yang mengumumkan hal ini mengatakan, Menteri Energi Yuvai Steinitz akan memimpin delegasi Israel dalam pembicaraan yang dimediasi Amerika Serikat.

Pejabat yang tak ingin disebutkan identitasnya itu menambahkan, perwakilan dari Israel, Lebanon dan AS kemungkinan akan berbicara melalui konferensi video mengingat kasus infeksi corona semakin meningkat

Baca: Korupsi dan Tak Becus Urus Corona, Ribuan Pengunjuk Rasa Tuntut Pengunduran Diri PM Israel

Baca: Remuk di Tangan Israel Adesanya pada UFC 253, Begini Respons Paulo Costa

Menteri Energi Yuval Steinitz akan memimpin delegasi Israel; baik Yerusalem maupun Beirut sangat ingin mengembangkan ladang gas lepas pantai
Menteri Energi Yuval Steinitz akan memimpin delegasi Israel; baik Yerusalem maupun Beirut sangat ingin mengembangkan ladang gas lepas pantai (Yonatan Sindel/Flash90)

Sementara itu, Lebanon belum memberikan komentar langsung.

Masing-masing mereka mengklim sekira 860 kilometer persegi Laut Mediterania sebagai Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) mereka sendiri.

Keduanya (Israel-Lebanon) berharap bisa mengeksplorasi dan mengembangkan ladang gas baru di Mediterania.

Lebanon, yang terperosok dalam krisis ekonomi yang parah, sangat ingin mengembangkan sumber daya energi lepas pantai.

Baca: Audiensi Virtual, Menteri LHK Bahas Percepatan Kerja Sama RI - UEA

Baca: Kecewa Bahrain dan UEA Normalisasi Hubungan dengan Israel, Palestina Putuskan Keluar dari Liga Arab

Lebih jauh, dalam beberapa tahun terakhir, Mike Pompeo telah bolak-balik antara kedua negara dan mendorong pembicaraan langsung untuk mencapai kesepakatan damai.

Pemerintahan Trump kemungkinan akan merayakan keberhasilan terobosan diplomatik lain di Timur Tengah, menyusul normalisasi belum lama ini antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.

Hubungan Israel-Lebanon

Sebagaiamana diketahui, Israel menginvansi Lebanon selama perang saudara pada 1975-

Pada tahun 2006, Israel berperang selama sebulan dengan Hizbullah, kelompok militan Lebanon yang didukung Iran.

Hizbullah telah memperluas persenjataan roket dan misilnya sejak saat itu, dan hari ini Israel memandangnya sebagai ancaman militer paling langsung.

Baca: Kecewa Bahrain dan UEA Berdamai dengan Israel, Palestina Mundur dari Kepemimpinan Liga Arab

Baca: Soal Normalisasi Israel-UEA, Azis Syamsuddin: Indonesia Tetap Bersama Palestina

Tidak ada pihak yang diyakini ingin berperang, tetapi mereka saling serang dalam beberapa kesempatan dalam beberapa tahun terakhir.

Keduanya telah memperingatkan bahwa konflik di masa depan akan jauh lebih menghancurkan bagi pihak lain.

(News/Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat