Presiden Brasil Bolsonaro Tidak Mau Divaksin Covid-19 - News
News, BRASILIA – Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan tidak ingin divaksin virus corona (Covid-19).
Hal itu disampaikan Bolsonaro Kamis (26/11/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Jumat (27/11/2020).
Dalam pernyataan yang disiarkan langsung melalui beberapa platform media sosial, pemimpin sayap kanan itu menambahkan, Kongres juga tidak mengharuskan warga Brasil untuk divaksin.
Baca juga: Pfizer Tawarkan Jutaan Dosis Vaksin Covid-19 kepada Pemerintah Brasil
Brasil memiliki jumlah kematian akibat virus corona tertinggi kedua di dunia.
Sebelumnya pun Bolsonaro telah mengalami sengat virus corona sehingga harus dirawat.
"Saya katakan, saya tidak akan menerimanya. Itu hak saya," ujar Bolsonaro.
Sebelum ini Bolsonaro juga menyatakan skeptis atas efektivitas pemakaian masker dalam membendung penularan virus.
Presiden juga telah berulang kali mengatakan warga Brasil tidak akan diharuskan untuk divaksinasi ketika vaksin virus corona tersedia secara luas.
Baca juga: Kemlu: WNI Terkonfirmasi Covid-19 Di Luar Negeri Tembus 2000 Orang
Pada bulan Oktober, ia bercanda di Twitter bahwa vaksinasi hanya diperlukan untuk anjingnya.
Berdasarkan data yang dirilis Wolrdometers, Jumat (27/11/2020) pukul 10.58 WIB, Brasil memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi ketiga di dunia, yakni 6.204.570 kasus.
Sementara kasus kematian berjumlah 171.497 orang dan 5.528.599 pasien sembuh dari Covid-19. (Reuters)
Terkini Lainnya
Virus Corona
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan tidak ingin divaksin virus corona (Covid-19), dia juga tidak mengharuskan warga Brasil untuk divaksin.
Video Militer Zionis dan Warga Israel Saling Serang, Tel Aviv di Ambang Kehancuran
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cerita Warga Gaza Eks Tawanan Israel: Kami Disiksa, Ditelanjangi, Tentara Wanita Injak Kepala Kami
Kelompok HAM: Israel Gunakan Air sebagai Senjata Perang, Sumur dan Tempat Desalinasi Dihancurkan
Pemilu Prancis: Tak Terduga, Partai Kiri Menang Besar di Putaran Kedua
Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apa motif di belakangnya dan benarkah JI memilih 'mengubah citra' agar diterima masyarakat?
Mahfud: KPU Kini Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada