androidvodic.com

Jika AS Gabung Lagi dengan Kesepakatan Nuklir Iran, Arab Saudi: Negara Teluk Harus Diajak Konsultasi - News

News - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengisyaratkan akan membawa kembali Washington ke dalam Kesepakatan Nuklir Iran 2015.

Biden menyebut dirinya masih mendukung Kesepakatan Nuklir 2015 yang dinegosiasikan di bawah mantan Presiden Barack Obama, di mana Donald Trump menarik diri pada Oktober 2017.

Menanggapi pernyataan Biden, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan buka suara.

Pangeran Faisal mengatakan, Arab Saudi dan negara-negara Teluk harus diajak berkonsultasi jika AS bergabung kembali dengan Kesepakatan Nuklir Iran.

Baca juga: IRGC:Ilmuwan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Dibunuh dengan Senjata Canggih yang Dikendalikan Satelit

Baca juga: Penguasa Arab Saudi Izinkan Pesawat Israel Lintasi Wilayah Udaranya menuju Emirat  Arab

Ilustrasi Lokasi Nuklir Iran
Ilustrasi Lokasi Nuklir Iran. Menanggapi pernyataan Biden, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, Arab Saudi dan negara-negara Teluk harus diajak berkonsultasi jika AS bergabung kembali dengan Kesepakatan Nuklir Iran. (BBC)

Pihak terkait memperingatkan, hal ini merupakan satu-satunya jalan menuju Kesepakatan Nuklir Iran yang bekelanjutan.

Mengutip The Guardian, kesepakatan yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) disebut akan menyenangkan sekutu AS di Eropa.

Tetapi, negara-negara Teluk mengkritik keterlibatan AS dengan Teheran.

Biden mengindinkasikan dia akan membawa tentangga Arab, Sekutu AS-Iran ke dalam perjanjian tersebut.

Menyoal kesepakatan nuklir yag jadi perbicangan luas, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan buka suara.

"Yang kami harapkan adalah kami sepenuhnya diajak konsultasi," ungkap Pangeran Faisal bin Farhan pada Sabtu (5/12/2020).

"Kami dan teman-teman regional kami lainnya sepenuhnya berkonsultasi tentang apa yang terjadi vis a vis (Bahasa Prancis: tatap muka) dengan Iran," papar Pangeran Faisal.

"Satu-satunya cara untuk mencapai kesepakatan yang berkelanjutan adalah melalui konsultasi semacam itu," katanya di sela-sela konferensi keamanan di Manama, Bahrain.

Ditanya apakah pemerintahan Biden sudah berhubungan tentang bentuk kesepakatan Iran yang dihidupkan kembali, Pangeran Faisal mengatakan belum ada kontak.

"Tetapi kami siap untuk terlibat dengan pemerintahan Biden begitu mereka menjabat," tutur Pangeran Faisal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat