androidvodic.com

Trump Gerakkan Massa Capitol Lewat Cuitan, Kini Twitternya Diblokir dan Terancam Dibekukan Selamanya - News

News - Twitter dan Facebook telah memblokir akun Presiden AS Donald Trump setelah cuitannya untuk massa yang menyerang Kantor Kongres AS, Capitol.

Dalam cuitannya, Trump mengatakan 'Aku mencintaimu' sebelum menyuruh massa pendukungnya pulang.

Trump lagi-lagi membahas soal klaim kecurangan dalam pemilu yang telah dibantah banyak tokoh politik AS.

Twitter mengatakan, Trump harus menghapus tiga cuitannya yang termasuk pelanggaran berat terhadap kebijakan platform ini.

Pihak perusahaan mengatakan, jika presiden tidak menghapusnya, maka akun tersebut akan diblokir untuk selamanya.

"Pelanggaran Peraturan Twitter di masa mendatang akan mengakibatkan penangguhan permanen akun @realDonaldTrump," demikian bunyi peraturan Twitter itu, dikutip dari BBC

Presiden Trump selama ini dikenal tidak peduli dengan pedoman komunitas Twitter.

Sementara itu, Facebook melarang Trump melakukan aktivitas media sosial selama 24 jam.

YouTube juga menghapus video tersebut.

Baca juga: Obama Salahkan Trump dan Partai Republik Terkait Kerusuhan di Gedung Capitol AS 

Baca juga: Buntut Kerusuhan di Capitol, Partai Republik Ingin Trump Segera Disingkirkan

Massa Trump Serbu Kongres untuk Batalkan Kemenangan Biden, Mike Pence: Hari Gelap dalam Sejarah Capitol AS
Massa Trump Serbu Kongres untuk Batalkan Kemenangan Biden, Mike Pence: Hari Gelap dalam Sejarah Capitol AS (Tangkap Layar Video The Wall Street Journal)

"Kami menghapusnya karena kami yakin hal itu berkontribusi daripada mengurangi risiko kekerasan yang sedang berlangsung," kata Facebook.

Kerusuhan massa pro-Trump di Capitol menyebabkan debat Kongres untuk memutuskan kemenangan Joe Biden dihentikan.

Di ruang DPR dan Senat, Partai Republik menantang sertifikasi hasil pemilihan November lalu.

Sebelum aksi tersebut meledak, Presiden Trump memberitahu pendukungnya di National Mall di Washington bahwa pemilu telah dicurangi.

Beberapa jam kemudian, disaat kekerasan meningkat di dalam dan di luar Capitol AS, Trump muncul di video dan mengulangi klaim palsu tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat