androidvodic.com

Dijauhi Rekannya di Republik, Trump Berencana Bentuk 'Partai Patriot'? - News

News, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan tengah membahas ide untuk membentuk partai politik baru.

Menurut seorang sumber, Trump melemparkan ide tersebut kepada para pendukungnya serta beberapa orang dekatnya pada pekan lalu.

Kabarnya, ia menyebut entitas politik baru itu sebagai 'Partai Patriot'.

Sebelumnya pada Selasa kemarin, Trump menyampaikan pidato perpisahannya kepada warga Amerika, di mana ia mengatakan bahwa 'gerakan yang kami mulai, baru saja dimulai'.

Setelah tudingan adanya penipuan yang dilontarkan Trump kepada Partai Demokrat dalam Pemilihan Presiden AS 2020, serta hasutan yang ia lakukan terhadap para simpatisannya, banyak rekannya dari Partai Republik yang akhirnya 'berpaling' dan tidak mendukungnya.

Pada Selasa kemarin, Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell mengecam aksi Trump dan menuding suami Melania itu telah melakukan provokasi berujung kerusuhan di Washington.

Saat itu ribuan massa simpatisan Trump menyerbu Capitol Hill dalam upaya mereka untuk mencegah agar Kongres tidak mengesahkan kemenangan Presiden Terpilih dari Demokrat Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.

Baca juga: Istri Donald Trump Disebut Langgar Tradisi AS Jelang Pelantikan Joe Biden Sebagai Presiden Amerika

"Massa itu dibohongi, mereka diprovokasi Presiden Trump dan tokoh berkuasa lainnya," kata McConnell.

Sementara itu, media setempat melaporkan bahwa Wakil Presiden Mike Pence sangat marah saat Trump mendesaknya untuk memblokir sertifikasi kongres terkait hasil Pemilu AS 2020.

Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (20/1/2021), Trump tampaknya menganggap Pence sebagai 'pengkhianat' karena tidak mendukung apa yang ia perintahkan.

Trump pun menuliskan cuitan di akun Twitter pribadinya bahwa Pence seorang pengecut dan pengkhianat.

"Mike Pence tidak memiliki keberanian untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk melindungi negara dan konstitusi kita," cuit Trump.

Namun cuitan tersebut telah dihapus dan akun Twitter Trump pun telah diblokir secara permanen oleh raksasa media sosial itu.

Saat ini hanya tersisa beberapa jam, sebelum masa jabatan Trump di Gedung Putih secara resmi berakhir pada Rabu siang waktu setempat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat