androidvodic.com

Panitia Olimpiade Jepang Batalkan Penjualan Minuman Beralkohol Demi Antisipasi Corona - News

Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang

News, TOKYO -  Rencana menjual minuman beralkohol selama berlangsung Olimpiade mulai 23 Juli 2021 akhirnya dibatalkan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade Paralimpiade Seiko Hashimoto kemarin malam.

"Sampai sehari sebelumnya, kami mempertimbangkan untuk mengizinkan penjualan minuman beralkohol di tempat kompetisi, tetapi diumumkan bahwa penjualan minuman beralkohol dan minuman beralkohol akan ditunda sepenuhnya," papar Hashimoto didampingi Toshiro Muto (77), Sekretaris Jenderal Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, dalam jumpa pers Rabu (236/2021).

Tampaknya kebijakan tersebut diubah sebagai tanggapan terhadap oposisi sengit baik dari partai politik maupun dari opini publik, dan Ketua Hashimoto menambahkan, "Kami telah belajar dari sudut pandang untuk mencegah suara keras akibat minum minuman beralkohol bisa mengakibatkan risiko penularan semakin besar, mewujudkan panduan yang aman, dan aturan umum saat ini."

Panitia sangat ingin mewujudkan turnamen yang aman dan terjamin.

"Saya pikir saya berada dalam posisi yang bertanggung jawab untuk mewujudkannya, jadi bahkan jika ada kekhawatiran orang, Misalnya, saya pikir saya harus menyerah, jadi saya memutuskan untuk menghentikan penjualan miras kali ini,” jelasnya lagi.

Di sisi lain, Panitia memiliki kontrak sponsorship dengan pembuat minuman "Asahi Breweries".

Mengenai hal ini, Ketua Hashimoto mengatakan, “Asahi Breweries juga sangat khawatir. Mereka telah menyetujui keputusan kami, dan dengan kerja sama seperti itu, Tokyo Games akan terwujud kembali dengan baik. Saya mengucapkan terima kasih.”

Selain itu, Sekretaris Jenderal Muto mengatakan, "Asahi Breweries memiliki pendapat yang sama persis tentang keputusan ini dan mengungkapkan bahwa mereka memiliki hak untuk memasok tetapi tidak memiliki hak untuk menjual."

Di  ruang keluarga Olimpiade juga tidak menyajikan alkohol karena itu adalah hal yang sama, tambah hashimoto.

Mengenai tiket menonton mahal dengan makanan dan minuman, "Itu adalah aturan di tempat kompetisi, jadi pada prinsipnya berlaku"

Selain itu, mengenai jumlah tiket, "Karena pelaku bisnis yang dipercayakan mengembangkan bisnisnya sendiri berdasarkan tiket kami, bagaimana kami akan merespons berdasarkan fakta bahwa minum akhirnya dihentikan. Dengan demikian terserah pelaku bisnis untuk memutuskan apakah akan tetap melakukannya dengan kekurangan yang ada tersebut."

Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat