androidvodic.com

76 Tahun Bom Atom Hiroshima, Wali Kota Matsui Minta Jepang Ikut Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir - News

Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang

News, TOKYO - Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui meminta Jepang agar ikut serta dalam perjanjian pelarangan senjata nuklir di dunia.

Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Kazumi Matsui saat peringatan 76 tahun jatuhnya bom atom di Hiroshima, Jepang.

"Kami menyerukan agar Jepang ikut partisipasi ke dalam Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir, yang mulai berlaku pada bulan Januari. Kita tidak dapat hidup berdampingan dengan senjata nuklir yang membunuh orang tanpa pandang bulu," ungkap Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui (68) dalam sambutan peringatan jatuhnya bom atom di Hiroshima ke-76, Jumat (6/8/2021).

Peace Memorial Ceremony yang diadakan di Hiroshima Peace Park dari pukul 08.00, Jumat (6/8/2021) dihadiri oleh perwakilan dari korban bom atom dan keluarga yang ditinggalkan, Perdana Menteri Yoshihide Suga, dan perwakilan dari 83 negara.

Lonceng Perdamaian Hiroshima.
Lonceng Perdamaian Hiroshima. (Koresponden News/Richard Susilo)

Tahun ini, pemerintah mengesampingkan banding dalam apa yang disebut persidangan "hujan hitam" yang jatuh segera setelah bom atom dijatuhkan, dan dua orang yang akhirnya diakui sebagai korban juga hadir saat peringatan hari ini.

Baca juga: Pelajar dari 14 Negara Termasuk Indonesia dan Jepang Tandatangani Deklarasi Perdamaian Hiroshima

Ketika infeksi virus corona menyebar, skala upacara berkurang seperti tahun lalu, dan jumlah peserta sekitar 800, yang kurang dari 10 persen dari rata-rata per tahun setiap kali peringatan.

Sampai dengan hari ini terdaftar 328.929 orang yang meninggal atau dipastikan meninggal akibat bom atom tersebut, termasuk total 4.800 orang, ditempatkan di monumen peringatan bom atom.

Kemudian, pada pukul 08.15 WIB saat bom atom dijatuhkan, seluruh hadirin berdoa dalam hati, mengheningkan cipta bersama didahului pemukulan lonceng yang dipandu seorang anak dan ibu, lambang generasi baru Jepang.

Wali Kota Kazumi Matsui menyatakan dalam Deklarasi Perdamaian bahwa "tidak dapat hidup berdampingan dengan senjata nuklir yang membunuh orang tanpa pandang bulu."

Matsui menyinggung tentang Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir, yang mulai berlaku pada bulan Januari.

"Kami dengan tulus menerima pemikiran para penyintas bom atom dan menjadi pihak dalam perjanjian itu sesegera mungkin dan berpartisipasi dalam pertemuan pertama para pihak. Saya ingin Jepang dapat menciptakan lingkungan di mana kita dapat memulihkan kepercayaan masing-masing negara dan menarik jalan menuju keamanan yang tidak bergantung pada senjata nuklir," ujarnya.

Pohon Ginkgo di Hiroshima yang tidak mati saat tragedi bom atom
Pohon Ginkgo di Hiroshima yang tidak mati saat tragedi bom atom (city.hiroshima.jp)

Matsui menyerukan bantuan segera bagi mereka yang mengalami hujan hitam selain penggugat, mengingat pemerintah telah meniadakan banding dalam persidangan atas "hujan hitam."

Menanggapi hal itu, Perdana Menteri Suga mengatakan, "Untuk mendorong perlucutan senjata nuklir, perlu terus dilanjutkan dengan upaya realistis sambil menjembatani antar negara di berbagai posisi. Menjaga Sistem Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir Perlu diperkuat," katanya yang tidak secara langsung menyentuh Traktat Pelarangan Senjata Nuklir.

Di sisi lain, mengenai hujan hitam, PM Suga mengatakan, "Kami akan segera mempertimbangkan untuk membebaskan mereka yang berada dalam situasi yang sama dengan para penggugat."

Hiroshima, daerah yang dibom, akan diliputi dengan doa untuk mengenang para korban, dan akan menjadi hari untuk mengirimkan seruan guna mewujudkan dunia yang damai tanpa senjata nuklir di dalam dan luar negeri.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat