androidvodic.com

POPULER Internasional: Batas Waktu Evakuasi Afghanistan | FDA Keluarkan Izin Penuh Vaksin Pfizer - News

News - Berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Sejumlah warga Afghanistan masih berusaha melarikan diri, Taliban pun memberi peringatan kepada AS soal batas waktu evakuasi.

Sementara itu, Israel membalas serangan balon pembakar dari Hamas dengan meluncurkan bom yang menargetkan situs pembuatan senjata di Gaza.

Di Jepang, untuk pertama kalinya seorang pemimpin yakuza dijatuhi hukuman mati.

Mengenai vaksin Covid-19, FDA telah mengeluarkan izin penuh penggunaan vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech.

Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Taliban Peringatkan AS soal Tenggat Waktu Penarikan Pasukan dan Evakuasi: Akan Ada Konsekuensi

Batas waktu penarikan pasukan dari Afghanistan tinggal menghitung hari dan proses evakuasi hampir kehabisan waktu.

Taliban telah bertemu dengan Sky News di Doha, Qatar, untuk membahas apa yang akan terjadi selanjutnya.

Melalui juru bicaranya, Suhail Shaheen, Taliban memberi peringatan keras mengenai penarikan pasukan asing.

"Ini adalah garis merah. Presiden Biden mengumumkan pada 31 Agustus akan menarik semua pasukan militer mereka."

"Jadi jika mereka memperpanjangnya, itu berarti mereka memperluas pendudukan, sementara hal tersebut tidak perlu dilakukan," katanya, Senin (23/8/2021).

Pemimpin gerakan dan perunding Taliban Abdul Latif Mansoor (kanan), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen (kiri) berjalan untuk menghadiri konferensi pers di Moskow pada 9 Juli 2021.
Pemimpin gerakan dan perunding Taliban Abdul Latif Mansoor (kanan), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen (kiri) berjalan untuk menghadiri konferensi pers di Moskow pada 9 Juli 2021. (Dimitar DILKOFF / AFP)

Baca juga: Sosok Hashmat Ghani, Adik Ashraf Ghani yang Minta Warga Afghanistan Terima Taliban

Baca juga: Taliban Berjanji akan Memaafkan Ashraf Ghani jika Kembali ke Afghanistan, Klaim Telah Menang Besar

"Jika Amerika Serikat (AS) atau Inggris memperpanjang proses evakuasi - jawabannya tidak. Atau akan ada konsekuensinya," tambahnya.

"Ini akan menciptakan ketidakpercayaan di antara kita. Jika mereka berniat melanjutkan pendudukan, itu akan memicu reaksi."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat