Putin dan Xi Jinping Sepakat Bersama-sama Perangi 'Ancaman' di Afghanistan - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
News, MOSKWA - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping pada Rabu waktu setempat, telah sepakat bahwa negara mereka akan meningkatkan upaya untuk melawan 'ancaman' yang muncul dari Afghanistan setelah pengambilalihan kekuasaan negara itu oleh Taliban.
"Dalam sebuah panggilan telepon, dua pemimpin menyatakan kesiapan mereka untuk meningkatkan upaya memerangi ancaman terorisme dan perdagangan narkoba yang muncul dari wilayah Afghanistan," kata Gedung Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (25/8/2021), mereka juga membahas tentang 'pentingnya membangun perdamaian' di Afghanistan dan mencegah penyebaran ketidakstabilan ke wilayah lain yang berdekatan dengan negara itu.
Baca juga: Sempat Pasrah akan Dibunuh Taliban, Wali Kota Pertama di Afghanistan Berhasil Kabur ke Jerman
Putin dan Xi juga setuju untuk mengintensifkan kontak bilateral dan memanfaatkan potensi Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) yang akan mengadakan pertemuan puncak di Tajikistan bulan depan.
Perlu diketahui, beberapa negara bekas republik Soviet yang terletak di kawasan Asia Tengah, telah 'berbagi perbatasan' dengan Afghanistan dan China.
Negara-negara itu merupakan lokasi di mana Rusia memiliki pangkalan militer.
Sementara itu, Rusia secara hati-hati menyatakan optimis melihat kepemimpinan baru di Afghanistan.
Putin pun mengkritik keterlibatan kekuatan luar seperti Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dalam urusan dalam negeri Afghanistan.
Baca juga: Direktur CIA Diam-diam Bertemu Pemimpin Taliban di Kabul, Mungkin Bahas Penarikan Pasukan AS
Ia bahkan mengatakan bahwa Rusia telah 'mengambil pelajaran' dari invasi Uni Soviet selama satu dekade di negara itu.
Di sisi lain, setelah Taliban berkuasa pada 15 Agustus lalu, China mengaku siap untuk memperdalam 'hubungan persahabatan dan kerja sama' dengan Afghanistan.
Terkini Lainnya
Konflik di Afghanistan
Putin pun mengkritik keterlibatan kekuatan luar seperti Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dalam urusan dalam negeri Afghanistan.
Hamas Setujui Usulan AS soal Perundingan Pembebasan Sandera Israel Meski Masih Ada Kesenjangan
BERITA TERKINI
berita POPULER
Singapura Masih Khawatir Meski 16 Pimpinan Jemaah Islamiyah Indonesia Deklarasikan Pembubaran
Masoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Media Israel Sebut Tokoh Moderat
Aksi Gerilya Brigade Al-Qassam dan Al-Quds, Sukses Gerebek Tentara Israel di Gaza
Lucu dan Menggemaskan! Kucing Larry Ikut Sambut PM Inggris yang Baru di Downing Street 10
Meski Negosiasi Gencatan Senjata Tunjukkan Kemajuan, Israel Terus Lancarkan Serangan Udara ke Gaza