androidvodic.com

Gubernur Aichi Jepang Marah kepada Panitia Band: Bikin Surat Permintaan Maaf Seenaknya - News

Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang

News, TOKYO -  Gubernur prefektur Aichi Jepang marah sekali hari ini (31/8/2021) kepada panitia penyelenggara festival band outdoor Namimonogatari2021 (NMG2021) dan mengomentari surat permintaan maaf dibuat sembarangan seperti mau membohongi anak-anak saja.

"Buat surat permintaan maaf seenaknya sendiri. Tidak ada tertulis siapa yang menulis, tidak ada tanggal. Benar-benar keterlaluan," papar Gubernur prefektur Aichi Jepang Hideaki Omura dalam jumpa pers siang ini (31/8/2021).

Gubernur Omura melihat kebohongan yang luar biasa dilakukan panitia penyelenggara yang membuat acara NMG tanggal 29 Agustus lalu di Tokoname, prefektur Aichi dihadiri sekitar 8000 orang, lepas dari protokol kesehatan, umumnya melepas masker, berdampingan sempit, bahkan sambil minum alkohol.

Tanggal 27 Agustus prefektur Aichi ditetapkan sebagai tempat Deklarasi Darurat (PSBB) yang mengharapkan penduduknya jangan ke luar rumah, jangan minum alkohol di luar dan toko restoran dilarang berjualan alkohol serta diminta mengikuti protokol kesehatan yang ada, masker, social distance, tangan pakai disinfektan, periksa suhu tubuh.

Kenyataan tontonan yang penuh sesak dan saling berteriak karena exciting melihat penampilan para pemain band Live, bergoyang bersama, diperkirakan akan memunculkan kluster infeksi baru di sana.

"Surat itu seperti surat membohongi kepada anak-anak saja. Ketahuan bohongnya perilaku panitia. Mana bisa mengerti kita dengan surat tersebut benar apa tidaknya yang dibuat sembarangan begitu," tambahnya lagi.

Permintaan maaf panitia dibuat dan diumumkan di website NMG2021 kemarin (30/8/2021) setelah muncul berbagai kritikan keras dari banyak pihak di Jepang. Namun tidak ditulis siapa nama penanggungjawabnya, tidak ada tanggalnya.

Pihak kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang tengah menyelidiki kasus pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi saat pertunjukan live band di Tokoname tersebut.

"Kami baru saja mulai menyelidiki fakta-fakta, dan jika ditemukan pelanggaran terhadap janji, kami akan mengambil tindakan tegas termasuk pembatalan keputusan hibah uang subsidi 30 juta yen," ungkap Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Hiroshi Kajiyama, Selasa (31/8/2021) siang ini.

Masyarakat Jepang umumnya mengritik keras acara tersebut yang jelas-jelas terlihat tanpa memperhatikan lagi protokol kesehatan yang dihimbau pemerintah Jepang selama ini.

Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat