Pasokan Pfizer untuk Vaksinasi Booster di Jepang Didistribusikan Paling Lambat Akhir Januari 2022 - News
Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang
News, TOKYO - Noriko Horiuchi, menteri yang membidangi vaksin Covid-19 di Jepang mengumumkan sebanyak 4,12 juta dosis vaksin Pfizer akan didistribusikan ke prefektur paling lambat pada Januari 2022 mendatang.
Vaksin ini untuk vaksinasi ketiga (booster) masyarakat di Jepang.
"Kami telah memutuskan jumlah alokasi vaksin Pfizer yang akan digunakan untuk vaksinasi booster pada selambatnya Januari tahun depan, sekitar 4,12 juta dosis," ungkap Noriko Horiuchi, Jumat (15/10/2021).
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang ingin memulai vaksinasi booster mulai Desember 2021 ini.
Baca juga: Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam Dapat Bantuan Tambahan Vaksin 4,9 Juta Dosis dari Jepang
Menteri Horiuchi mengumumkan bahwa ia pertama-tama akan mendistribusikan 4,12 juta vaksin secara nasional.
Pengiriman akan dimulai pada tanggal 15 November 2021.
"Untuk memulai vaksinasi dari Desember, itu harus disampaikan pada selambatnya akhir November 2021," kata dia.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Terkini Lainnya
Virus Corona
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang ingin memulai vaksinasi booster mulai Desember 2021 ini.
Houthi Ulangi Ancaman ke Israel, Akui Sedang Siapkan Respons Besar
BERITA TERKINI
berita POPULER
Bos Gembong Narkoba Sinaloa Ismael 'El Mayo' Zambada Ditangkap di Texas
PBB Serukan Penyelidikan atas Kekerasan Selama Aksi Protes, Menteri Bangladesh Salahkan Pihak Ketiga
Pemimpin Ansar Allah Janjikan Lebih Banyak Serangan ke Tel Aviv: Inilah yang Kami Perjuangkan
WHO: 15 Anak Korban Perang Israel di Gaza Tiba di Spanyol untuk Dapat Perawatan Medis
7 Klaim Benjamin Netanyahu di Kongres AS: Fakta atau Kebohongan?