androidvodic.com

Junta Myanmar Bebaskan Ratusan Tahanan Politik, PBB: Pembebasan Bukan karena Perubahan Hati - News

News - Pemerintah militer atau junta Myanmar membebaskan ratusan tahanan politik dari penjara Insein yang terkenal kejam.

Para tahanan tersebut merupakan orang-orang yang dianggap militer telah berperan dalam protes anti-kudeta.

Beberapa menit setelah pidato pemimpin junta Min Aung Hlaing, televisi pemerintah mengumumkan lebih dari 5.600 orang yang ditangkap atau dicari akan dibebaskan dalam amnesti atas dasar kemanusiaan, Senin (18/10/2021).

Di antara tahanan politik yang dibebaskan, ada Monywa Aung Shin, yaitu juru bicara partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Ky, dan seorang komedian terkenal Zarganar.

Monywa Aung Shin ditangkap pada kudeta 1 Februari dan telah menghabiskan delapan bulan di penjara.

Baca juga: Ketegasan Brunei Buahkan Hasil, Junta Myanmar Cari Upaya Kompromi

Dalam perjalanan pulang dari penjara, Monywa Aung Shin mengatakan kepada media lokal, Democratic Voice of Burma, bagaimana dirinya dibebaskan.

"Mereka datang kepada saya hari ini dan mengatakan mereka akan membawa saya pulang, itu saja," kata Monywa Aung Shin, Senin malam sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Foto dan video yang diunggah di media sosial menunjukkan para tahanan bersatu kembali dengan anggota keluarga yang menangis.

Gambar lain menunjukkan deretan bus meninggalkan pintu belakang penjara, dengan penumpang bersandar dari jendela dan melambai pada kerumunan yang berkumpul di luar.

Lebih banyak tahanan politik termasuk anggota parlemen dan jurnalis dibebaskan pada hari Senin di kota-kota lain termasuk Mandalay, Lashio, Meiktila dan Myeik.

Baca juga: Setelah Ditekan ASEAN, Myanmar Bebaskan Ratusan Tahanan Politik

Namun, 11 dari 38 orang yang dibebaskan dari penjara Meiktila di Myanmar tengah ditangkap lagi, lapor Democratic Voice of Burma.

Sementara itu, pembebasan tahanan oleh militer digambarkan oleh beberapa aktivis sebagai taktik junta untuk mencoba membangun kembali reputasi internasionalnya.

Di mana sebelumnya, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memutuskan tidak mengundang junta ke KTT ASEAN yang akan digelar pada 26-28 Oktober mendatang.

Pelapor Khusus PBB Tom Andrews di Twitter menyambut baik pembebasan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat