androidvodic.com

74 Persen Orang yang Terpapar Omicron di Inggris Alami Gejala Berbeda, Bukan Gejala Klasik Covid-19 - News

News - Pekan lalu, Inggris melaporkan lebih dari 100.000 kasus baru Covid-19 dalam satu hari.

Angka tersebut merupakan rekor tertinggi kasus harian di Inggris sejak Covid-19 menyebar di negara itu.

Adapun lonjakan kasus harian yang terjadi disebut disebabkan oleh varian Omicron yang sangat menular.

London, episentrum Omicron, telah menyatakan penularan varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika itu sebagai insiden besar.

Dalam upaya penanganannya, pemerintah menggunakan aplikasi Studi Gejala Covid-19, ZOE, untuk memantau orang yang terinfeksi Omicron.

Baca juga: Omicron Apakah Berbahaya Buat Pemulihan Ekonomi Dunia? Begini Pendapat Analis

Baca juga: Thailand Laporkan Kasus Omicron, Pemerintah Kembali Terapkan Karantina Wajib bagi Turis

ZOE menyediakan fitur pengukur suhu yang juga memungkinkan jutaan penggunanya memberikan pembaruan real time tentang gejala yang dialami.

Menurut data terbaru dari London, yang dikutip Express, pilek adalah gejala 'teratas' yang terlihat pada 74 persen orang penderita Omicron.

Tak hanya itu, penderita Omicron juga mengalami sakit kepala, kelelahan ringan hingga berat, bersin, dan sakit tenggorokan.

Berbicara tentang peringkat gejala saat ini, Profesor Tim Spector, yang mengepalai aplikasi ZOE, menunjukkan bahwa penderita Omicron tidak mengalami gejala 'klasik' atau utama Covid-19.

Profesor tersebut membuat kritik tajam atas keengganan pemerintah untuk memperbarui daftar gejala yang harus dicari.

Situs web NHS mengatakan gejala utama Covid-19 adalah suhu tinggi, batuk baru yang terus menerus dan kehilangan atau perubahan pada indera penciuman atau perasa.

Namun, Prof Spector dan lainnya secara konsisten mengatakan, mengacu pada data yang ada menunjukkan bahwa gejala Covid-19 telah berubah ketika varian baru menjadi dominan.

Pendiri aplikasi ZOE menyerukan kepada pemerintah untuk memperbarui gejala utama, yaitu dengan memasukkan gejala seperti pilek.

Mengomentari data terbaru Prof Spector mengatakan Omicron akan menjadi strain dominan di Inggris menjelang Natal, dan Tahun Baru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat