androidvodic.com

Apa yang Terjadi Jika Gunung Fuji Meletus? Profesor Jepang Gambarkan Simulasi, Persiapan Bagi Warga - News

Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang

News, TOKYO - Profesor Hideki Shimamura dari Universitas Musashino Gakuin mengungkapkan jika Gunung Fuji benar-benar meletus, maka abu vulkanik akan menyebar ke Tokyo.

Akibatnya masyarakat tidak akan bisa menggunakan ponsel, apalagi kereta api.

Hal ini diungkapkan Profesor Hideki Shimamura menanggapi kekhawatirkan masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya letusan Gunung Fuji.

Sebab belakangan ini mulai banyak terjadi gempa bumi dan hembusan asap mulai ke luar dari Gunung Fuji.

"Abu vulkanik bukan sembarang abu, tapi banyak mengandung kaca beling. Karena itu, jika abu vulkanik sampai di antara lensa kontak dan kornea, itu akan merusak kornea. Untuk jaga-jaga, kacamata lebih baik saya simpan di tas," papar Profesor Hideki Shimamura dari Universitas Musashino Gakuin baru-baru ini.

Apa yang harus dipersiapkan untuk menghadapi letusan Gunung Fuji?

Enam nama atau julukan bagi gunung Fuji dalam berbagai posisi tinjauannya.
Enam nama atau julukan bagi gunung Fuji dalam berbagai posisi tinjauannya. (Richard Susilo)

Pemadaman listrik skala besar saat hujan

Aksi dua jam hingga abu vulkanik mulai turun di Tokyo akan membelah terang dan gelap.

"Meski begitu, mungkin ada kalanya kita harus beraktivitas di tengah abu vulkanik karena harus menjemput anak dan cucu, atau karena tidak bisa langsung pindah," kata dia.

"Namun, ketika abu menumpuk, mobil menjadi tidak dapat digunakan. Jika Anda mencoba menyeka abu yang terkumpul di kaca depan, abu akan merusak kaca dan Anda tidak akan dapat melihat bagian depan sama sekali," ungkap Takamasa Wada sebagai Penasehat dari Disaster Crisis Management Jepang.

Kereta berhenti dan mobil tidak bisa digunakan. Ketika itu terjadi, tidak punya pilihan selain berjalan.

"Jika Anda memakai lensa kontak, Anda harus segera melepasnya," tambahnya.

"Saya juga ingin menghindari berjalan di abu vulkanik dengan mata telanjang. Bahkan kacamata bawah air dan kacamata ski di rumah lebih baik daripada tidak sama sekali. Masker anti debu sangat diinginkan, tetapi jika tidak, gandakan masker non-anyaman dan pegang dengan tangan Anda sehingga bersentuhan dengan wajah Anda dan bernapaslah," Prof Shimamura menambahkan.

Baca juga: UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Merapi Alami 47 kali Gempa Guguran

"Kalau abu vulkanik menempel di badan, bisa melukai kulit, jadi pakai baju lengan panjang dan sarung tangan kalau jalan-jalan di luar. Kalau sampai ke rambut, akan sulit dihilangkan, jadi pakailah topi, efektif untuk memegang payung."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat