androidvodic.com

Jadi Satu-satunya Kandidat, Tedros Adhanom Ghebreyesus Dipastikan Terpilih Kembali sebagai Ketua WHO - News

News - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dipastikan mengamankan posisinya untuk periode keduanya.

Dilansir France24, pemungutan suara prosedural yang dilakukan pada hari Selasa (25/1/2022) menjadikan Tedros sebagai satu-satunya kandidat untuk pemilihan kepemimpinan pada bulan Mei mendatang.

Dewan eksekutif WHO mengadakan pemungutan suara rahasia yang menyetujui pencalonannya sebagai satu-satunya kandidat untuk jabatan direktur jenderal.

Pemimpin badan kesehatan PBB pertama yang berasal dari Afrika itu mengatakan dia sangat berterima kasih atas dukungan yang ia terima.

"Saya benar-benar kehilangan kata-kata," kata Tedros yang tampak tersentuh.

Hampir semua dari 34 anggota dewan, yang mewakili negara-negara dari seluruh dunia, mendukung pencalonannya.

Baca juga: Beda Pendapat Tedros dengan Laporan WHO: Kecelakaan Laboratorim Wuhan Mungkin Jadi Muasal Covid-19

Baca juga: Apa Bahaya Stunting pada Anak? Permasalahan Gizi Menjadi Isu Kesehatan Global Menurut WHO

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan  pada Senin (20/12/2021) agar dunia bersatu dan membuat keputusan sulit yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 dalam tahun depan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan pada Senin (20/12/2021) agar dunia bersatu dan membuat keputusan sulit yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 dalam tahun depan. (AFP)

Hanya tiga suara yang tidak ia dapatkan, yaitu suara perwakilan dari Tonga, Afghanistan, dan Timor Timur yang tidak hadir.

Dengan demikian, mantan menteri kesehatan dan luar negeri Ethiopia itu dipastikan akan terpilih kembali sebagai direktur jenderal.

Mei mendatang, 194 negara anggota WHO akan memberikan suara mereka dalam pemilihan direktur jenderal berikutnya.

Tedros, salah satu tokoh yang paling dikenal dari perjuangan global melawan Covid-19, mengakui bahwa masa jabatan lima tahun pertamanya "menantang dan sulit".

Ia mengatakan bahwa merupakan suatu kehormatan besar telah diberi kesempatan untuk melanjutkan pertarungan tersebut.

Oposisi dari Negara Sendiri

Sejak Covid-19 muncul lebih dari dua tahun lalu, spesialis malaria berusia 56 tahun itu mendapat banyak pujian atas caranya memimpin WHO.

"Kami menghargai tidak hanya kepemimpinan Anda selama periode ini, tetapi juga kemanusiaan dan kasih sayang Anda," kata perwakilan Korea Selatan Kim Ganglip, berbicara untuk negara-negara kawasan Pasifik barat WHO.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat