Harga Bitcoin dan Mata Uang Kripto Anjlok, Dampak Rusia Lancarkan Operasi Militer ke Ukraina - News
News, JAKARTA - Pasar kripto jatuh pada Kamis (24/2/2022) setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina.
Harga Bitcoin dan mata uang kripto lain terjungkal.
Mengacu data CoinMarketCap pada Kamis (24/2/2022) pukul 13.00 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 34.675,57 atau anjlok 8,66% dalam 24 jam terakhir. Harga Ethereum merosot 12,11% menjadi US$ 2.331,20.
Baca juga: Rusia Mulai Perang dan Menggempur Ukraina, Shevchenko Sebelumnya Posting Ini di Akun Instagramnya
Kemudian, harga XRP melorot 11,59% ke posisi US$ 0,634 dibanding level 24 jam sebelumnya, Cardano menukik 15,5% jadi US$ 0,7714, dan Avalanche jatuh 12,86% ke US$ 66,21.
Sementara harga mata uang kripto berbasis meme, Dogecoin dan Shiba Inu masing-masing merosot 14,71% menjadi US$ 0,1122 dan 12,94% ke posisi US$ 0,00002177 dalam 24 jam terakhir.
Pendiri Ethereum Vitalik Buterin, yang menjalani enam tahun pertama hidupnya di Kolomna, Rusia, sangat kecewa dengan keputusan Putin yang mengabaikan solusi damai untuk perselisihan dengan Ukraina dan malah berperang.
"Ini adalah kejahatan terhadap rakyat Ukraina dan Rusia. Saya ingin mendoakan keamanan semua orang, meskipun saya tahu bahwa tidak akan ada keamanan. Kemuliaan bagi Ukraina. Pengingat: Ethereum netral, tapi saya tidak,” katanya, seperti dikutip Cointelegraph.
Baca juga: BREAKING NEWS Harga Minyak Terkerek di Atas 100 Dolar AS oleh Operasi Militer Rusia ke Ukraina
Advisor Atlas DEX Altcoin Sherpa mengatakan, fokusnya harus pada orang-orang yang terlibat dalam perang Rusia dan Ukraina, dan bukan efeknya pada pasar.
"Pikiran bersama semua orang di Ukraina saat ini. Kita terkadang lupa bahwa ada orang-orang nyata yang hidup dalam situasi ini dan itu tidak semua tentang pasar," ujarnya, seperti dilansir Cointelegraph.
Sumber: Kontan
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Pasar kripto jatuh pada Kamis (24/2/2022) setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina
Pakar Sebut Israel Ada di Tangan Hizbullah, Serangan Berhenti jika Israel Setujui Gencatan Senjata
Konflik Rusia Vs Ukraina
BERITA REKOMENDASI
Howitzer Msta-S Pembunuh Tank Abrams Ukraina Berikutnya
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama Jadi Ketua DPP PDIP Sampai 2025
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak