Para Pemimpin G7 Mengutuk Keras Agresi Militer Rusia, Ajukan Sanksi Ekonomi & Keuangan yang Berat - News
Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang
News, TOKYO - Rusia telah melancarkan operasi khusus pada Kamis (24/2/2022) dini hari ke Ukraina.
Serangan dilakukan setelah Rusia mengakui kedaulatan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang memproklamirkan diri telah merdeka.
Pasukan Rusia menyerbu Ukraina melalui darat, laut, dan udara pada Kamis (24/2/2022) dalam serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Melansir Reuters, rudal Rusia menghujani kota-kota Ukraina, dan Ukraina melaporkan barisan pasukan mengalir melintasi perbatasannya di wilayah Timur, yakni Chernihiv, Kharkiv, dan Luhansk.
Pasukan Rusia juga mendarat melalui laut di kota pelabuhan Odessa dan Mariupol di Selatan Ukraina.
Serangan militer terhadap Ukraina yang dilakukan Rusia mendapat kecaman dari berbagai negara di dunia.
Salah satunya dilontarkan para pimpinan negara-negara G7.
Negara-negara yang menjadi anggota G7 adalah Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat.
Kamis (24/2/2022) kemarin para pimpinan negara-negara G7 menyampaikan pernyataan terkait invasi Ukraina oleh angkatan bersenjata Federasi Rusia.
Pernyataan ini diterima Tribunnews dari pemerintah Jepang.
Berikut isi lengkap pernyataan dari para pemimpin negara G7:
24 Februari 2022
"Kami para Pemimpin Kelompok Tujuh (G7) terkejut dan mengutuk agresi militer besar-besaran oleh Federasi Rusia terhadap integritas teritorial, kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina, diarahkan sebagian dari tanah Belarusia.
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Negara-negara G7 mengajukan sanksi ekonomi dan keuangan yang berat dan terkoordinasi terhadap Rusia.
Konflik Rusia Vs Ukraina
BERITA REKOMENDASI
Putin Mau Damai jika Ukraina Jauhi NATO dan Rusia Rebut 4 Wilayah
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama Jadi Ketua DPP PDIP Sampai 2025
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak