Invasi Rusia Dinilai Dapat Rusak Pembicaraan Nuklir Iran - News
News - Akhir pekan lalu diprediksi sebagai kesempatan untuk membangkitkan kesepakatan nuklir Iran 2015 (JCPOA).
Pihak utama dalam pemicaraan mengisyaratkan bahwa kesepakatan sudah dekat.
Namun, rintangan yang tak terbayangkan muncul.
Dilansir CNN, Rusia, dikenal memiliki hubungan baik dengan Iran terkait konfliknya dengan Barat.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-13, Ini Peristiwa yang Terjadi
Baca juga: Menlu Rusia dan Ukraina Bakal Bertemu di Turki, Guna Capai Kesepakatan Damai
![Pembicaraan untuk membahas program nuklir Iran dengan negara-negara utama dunia digelar di Geneva, Swiss selama dua hari, pada medio Oktober 2013.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140201_181152_pembicaraan-nuklir-iran-dengan-negara-utama-dunia-di-geneva-swiss.jpg)
Pada Sabtu (5/3/2022) Rusia menegaskan kepentingan nasionalnya harus diperhitungkan untuk mencapai kesepakatan.
Pernyataan itu muncul setelah Teheran mengatakan pihaknya menyetujui peta jalan dengan pengawas nuklir PBB, untuk menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan, pada Jumat (4/3/2022).
Ini menunjukkan bahwa pembicaraan hampir mencapai kesimpulan.
Langkah Rusia yang mengejutkan menunjukkan seberapa jauh Moskow bersedia menggunakan pengaruhnya untuk menekan Barat.
Baca juga: Rusia Dituding Targetkan Serangan pada Evakuasi Warga Sipil Ukraina
Baca juga: Kecam Pasukan Rusia yang Tembaki Pengungsi, Presiden Ukraina: Tak Ada Tempat yang Tenang bagi Anda
Sementara itu, Rusia sejak Kamis (24/2/2022) mengobarkan perang terhadap Ukraina.
Hal ini juga menunjukkan kesadaran Rusia bahwa Amerika Serikat membutuhkan perjanjian nuklir lebih dari sebelumnya, untuk menemukan pengganti gangguan pasokan minyak mentah Rusia di pasar global.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan Senin (7/3/2022) bahwa negaranya tidak akan "membiarkan faktor eksternal" mempengaruhi kepentingan nasional mereka dalam pembicaraan.
Dalam panggilan telepon pada Senin (7/3/2022), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada Amir-Abdollahian "bahwa resusitasi JCPOA harus memastikan bahwa semua pesertanya memiliki hak yang sama mengenai pengembangan kerja sama tanpa hambatan di semua bidang," kata kedutaan Rusia untuk Iran.
Baca juga: Isi Lengkap Pidato Pertama Presiden Ukraina Zelensky di Kantornya: Saya Tidak Takut pada Siapa pun
Baca juga: Angkatan Darat Ukraina Klaim Kuasai Sistem Arhanud Pantsir-S1 Ketiga Rusia
![Lokasi Nuklir Iran](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20141007_054912_nuklir-iran.jpg)
Stabilkan minyak
Pemulihan perjanjian nuklir 2015 antara kekuatan dunia dan Iran dapat membuat lebih dari satu juta barel minyak Iran yang terkena sanksi kembali ke pasar.
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Akhir pekan lalu diprediksi sebagai kesempatan untuk membangkitkan kesepakatan nuklir Iran 2015 (JCPOA).
Konflik Rusia Vs Ukraina
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Singapura Masih Khawatir Meski 16 Pimpinan Jemaah Islamiyah Indonesia Deklarasikan Pembubaran
Masoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Media Israel Sebut Tokoh Moderat
Aksi Gerilya Brigade Al-Qassam dan Al-Quds, Sukses Gerebek Tentara Israel di Gaza
Lucu dan Menggemaskan! Kucing Larry Ikut Sambut PM Inggris yang Baru di Downing Street 10
Meski Negosiasi Gencatan Senjata Tunjukkan Kemajuan, Israel Terus Lancarkan Serangan Udara ke Gaza