androidvodic.com

Tak Ada Lagi Alkohol, Cola, Burger, Produsen Makanan dan Minuman Barat Hentikan Operasional di Rusia - News

News, MOSKWA - Rantai restoran asing dan pemasok makanan Barat kini mengikuti jejak industri lain, yakni mulai mengumumkan penghentian operasional mereka di Rusia.

Hal itu terjadi di tengah operasi militer khusus yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina dan sanksi baru Barat terhadap Rusia.

Dikutip dari laman TASS, Kamis (9/3/2022), ini sederet poin penting dari keputusan perusahaan asing yang menghentikan operasionalnya di negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu.

Makanan cepat saji

1. Perusahaan restoran cepat saji Amerika Serikat (AS) McDonald's mengumumkan rencana untuk menutup sementara 850 restorannya yang tersebar di seantero Rusia.

Namun saat ini para karyawan masih bekerja, dan hotline McDonald's Rusia tidak dapat mengklarifikasi kapan keputusan untuk menghentikan operasinya itu akan mulai diberlakukan.

Kendati demikian, perusahaan itu pun berjanji akan terus membayar gaji karyawan Rusia, yang berjumlah total 62.000 orang itu.

2. Yum! Brands, Inc., yang berbasis di AS dan memiliki rantai KFC serta Pizza Hut, juga menghentikan investasinya di Rusia dan tidak merencanakan pembukaan gerai baru.

Alih-alih menjadi waralaba, gerai-gerai yang dijalankan oleh perusahaan akan diberhentikan untuk sementara waktu.

3. Jaringan restoran cepat saji Burger King membantah spekulasi bahwa mereka akan meninggalkan Rusia.

Baca juga: Presiden Zelenskiy: Negara Macam Apa Rusia, Bom Rumah Sakit Anak, Bukti Sedang Lakukan Genosida

Perusahanan itu mengaku akan terus beroperasi di negara tersebut dan akan membuka restoran baru pada 2022.

Burger King 'masih menganggap Rusia sebagai salah satu pasar strategisnya'.

"Kesulitan mendapatkan pasokan untuk beberapa bahan hanya bersifat sementara dan tidak kritis," kata perusahaan itu.

4. Starbucks yang berbasis di AS untuk saat ini akan menutup operasionalnya di Rusia, termasuk pasokan makanan ke Rusia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat