androidvodic.com

Jika Zona Larangan Terbang Tidak Diperkenalkan di Ukraina Rudal Rusia akan Hantam Negara-negara NATO - News

News, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meyakini bahwa peluncuran rudal Rusia ke negara-negara NATO hanya akan 'menunggu waktu' saja,  jika Aliansi itu tidak segera menutup langit di atas Ukraina.

Pernyataan ini disampaikannya dalam sebuah video.

"Tahun lalu, saya membuat peringatan yang jelas kepada para pemimpin NATO bahwa jika tidak ada sanksi pencegahan yang keras terhadap Rusia, negara itu akan memulai perang, dan kami benar," kata Zelenskyy.

Ia pun menyebut proyek pipa Nord Stream sebagai alat yang digunakan Rusia untuk menghantam Eropa.

Selain itu, mantan Komedian itu menegaskan bahwa serangan rudal Rusia hanya masalah 'menunggu waktu' untuk sampai ke negara anggota NATO.

Hal itu jika aliansi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) itu tidak menutup langit Ukraina.

"Saya telah mengatakan sejak lama bahwa Nord Stream adalah senjata yang akan menghantam Eropa, sekarang sudah jelas. Dan sekarang saya ulangi lagi, jika anda tidak menutup langit kami, hanya masalah waktu saja sebelum rudal Rusia jatuh di wilayah anda, wilayah NATO, di rumah warga negara NATO," tegas Zelenskyy.

Baca juga: Rusia serbu Ukraina: AS ungkap Moskow minta bantuan senjata dan ekonomi China, jurnalis Amerika ditembak mati di luar Kyiv

Dikutip dari laman Ukrinform, Senin (14/3/2022), Zelenskyy kemudian mengingatkan bahwa pada hari Minggu pagi kemarin, 30 rudal Rusia ditargetkan hanya untuk wilayah Lviv saja.

Penembakan Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan pun telah menewaskan 35 orang dan melukai 134 lainnya.

"Tidak terjadi apa-apa di sana yang bisa mengancam wilayah Federasi Rusia, tapi itu jaraknya hanya 20 kilometer dari perbatasan NATO," jelas Zelenskyy.

Pada saat yang sama, ia mencatat bahwa di wilayah Kiev, sebagai akibat dari serangan yang disengaja oleh militer Rusia, jurnalis Amerika Brent Renaud pun terbunuh, sedangkan rekannya terluka.

"Di timur negara kita, para penjajah (Rusia) memutuskan untuk 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Sviatohirsk Lavra Gereja Ortodoks Ukraina, Patriarkat Moskwa," papar Zelenskyy.

Ia menekankan bahwa pada saat penyerangan, hanya biarawan dan ratusan pengungsi saja yang berada di wilayah biara, tidak ada target militer di dalam maupun di dekat biara.

"Namun pasukan Rusia tidak berhenti bahkan sebelum menyerang biara. Fakta ini saja menunjukkan bahwa seluruh ideologi negara Rusia hanyalah sebuah kebohongan," tegas Zelenskyy.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat