androidvodic.com

UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-25, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi - News

News - Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-25, Minggu (20/3/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pengepungan Rusia di kota Mariupol sebagai teror yang akan diingat selama berabad-abad.

"Melakukan ini (serangan) ke kota yang damai merupakan teror yang akan diingat selama berabad-abad mendatang," kata Zelensky.

Dia menambahkan pembicaraan damai dengan Rusia dibutuhkan meskipun tidak mudah.

Baca juga: Sidang IPU 144: DPR Tawarkan Proposal Penanganan, Akan Buat Draft Resolusi Damai Rusia-Ukraina

Baca juga: 71 Anak Dievakuasi ke Luar Negeri dari Panti Asuhan di Sumy Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di depan Kongres AS melalui tautan video dari Kyiv. Ukraina. (16 Maret 2022). (AFP/Ukraine Presidency/Handout)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di depan Kongres AS melalui tautan video dari Kyiv. Ukraina. (16 Maret 2022). (AFP/Ukraine Presidency/Handout) (AFP/HANDOUT)

Zelensky menuturkan lebih dari 6.600 warga Ukraina dievakuasi dari kota-kota yang terkepung melalui delapan koridor kemanusiaan, Sabtu (19/3/2022).

Presiden Ukraina juga mengimbau Swiss untuk menindak oligarki Rusia yang katanya membantu mengobarkan perang terhadap Ukraina dari keamanan "kota-kota Swiss yang indah".

Berikut ini News rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-25, dikutip The Guardian.

Penduduk Mariupol secara paksa dibawa ke Rusia

Dewan Kota Mariupol melaporkan penduduk kota secara paksa dibawa ke Rusia.

"Beberapa ribu penduduk Mariupol dibawa ke Rusia, ke kamp-kamp filtrasi, di mana 'penjajah' memeriksa handphone dan dokumen," kata Dewan Mariupol.

Baca juga: Puluhan Tentara Ukraina Tewas akibat Serangan Udara Rusia di Barak Mykolaiv

Zelensky sebut serangan Rusia akan diingat selama berabad-abad

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pengepungan Rusia atas Mariupol merupakan teror yang akan diingat selama berabad-abad yang akan datang.

"Untuk melakukan ini ke kota yang damai adalah teror yang akan diingat selama berabad-abad yang akan datang," katanya.

Dia menambahkan bahwa pembicaraan damai dengan Rusia diperlukan meskipun itu “tidak mudah dan menyenangkan”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat