androidvodic.com

Diselidiki 125 Kasus Salmonella terkait dengan Pabrik Cokelat Ferrero di Belgia - News

News, BRUSSELS - Otoritas keamanan pangan Eropa saat ini sedang menyelidiki 125 kasus keracunan makanan akibat bakteri salmonella yang dilaporkan terjadi di beberapa negara Eropa.

Bukti menunjukkan bahwa produk telur cokelat yang berpotensi terkontaminasi itu dibuat di pabrik Ferrero di Belgia.

"Komisi memang menegaskan bahwa pihaknya memang sangat dekat dengan wabah Salmonella Typhimurium yang saat ini sedang berlangsung di beberapa Negara Anggota Uni Eropa (UE) dan Inggris. Penarikan dan penarikan kembali penganan yang dicurigai pun sedang berlangsung," kata Juru bicara UE Stefan De Keersmaecker.

Ia kemudian menyebut bahwa produk cokelat berbentuk telur yang populer di kalangan anak-anak di seluruh dunia itu diproduksi di Arlon, Belgia.

"Bukti epidemiologis dan analitik menunjukkan pendirian yang memproduksi produk cokelat di Arlon (Belgia)," jelas De Keersmaecker.

Wilayah tersebut merupakan lokasi pabrik raksasa produsen makanan Italia, Ferrero.

Perlu diketahui, 125 kasus itu tersebar di Prancis, Jerman, Belanda, Belgia, Irlandia dan Swedia.

Sedangkan di Inggris, ada 63 kasus yang dilaporkan, sebagian besar terjadi pada anak kecil.

Dikutip dari laman Politico, Rabu (6/4/2022), Badan Standar Makanan Inggris pun membuat tautan langsung ke Ferrero pada Senin lalu dan mengumumkan bahwa mereka meminta perusahaan itu untuk menarik kembali beberapa produk 'Kinder Surprise' karena 'kemungkinan adanya' salmonella.

Baca juga: Perusahaan Italia Ferrero Tarik Telur Cokelat Kinder dari Peredaran di 7 Negara, Ini Sebabnya

"Hanya produk Kinder Surprise yang diproduksi di Belgia yang terpengaruh," kata perusahaan tersebut dalam situs webnya.

Ferrero pun telah mengumumkan akan menarik produk yang dimaksud.

Sementara itu di Irlandia, di mana telah ditemukan 10 kasus, Otoritas Keamanan Pangan Irlandia (FSAI) mengumumkan penarikan produk Kinder pada Sabtu lalu.

Kepala Eksekutif FSAI, Pamela Byrne mengatakan bahwa pihaknya akan meminta para orang tua dan wali anak untuk melakukan pemeriksaan terkait apakah produk ini ada di rumah mereka, karena saat ini mendekati momen Paskah.

Jika memang ada, maka ia menyarankan agar cokelat berbentuk telur itu segera dibuang agar tidak dikonsumsi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat