androidvodic.com

Cerita WNI di Ukraina yang Tetap Menjalankan Ibadah Puasa di Tengah Perang - News

News, UKRAINA -  Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) masih bertahan di Ukraina di tengah peperangan yang berkecamuk di negara itu.

Maysaroh dan Rini Ambarwati diantaranya.

Dua WNI ini bertahan di Ukraina, tidak ikut mengungsi ke negara tetangga atau pulang ke Indonesia.

Walau penuh ketegangan dan kesendirian, Maysaroh dan Rini Ambarwati, tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Keduanya berharap agar selalu dilindungi dan segera tercapai perdamaian.

Sejak 2017 lalu, Maysaroh asal Indramayu menetap di Ukraina.

h (tengah) bersama suami (kiri) dan V
Maysaroh (tengah) bersama suami (kiri) dan dua anak Maysaroh yang kini masih tinggal di Indonesia (dok: Maysaroh)

Ia tinggal bersama suaminya, warga Ukraina dan anaknya yang masih balita di kota Odessa.

Tak pernah ia menyangka akan berada di situasi konflik seperti yang terjadi saat ini.

Walau berat, pasca invasi Rusia, Maysaroh memilih untuk tetap bertahan di Ukraina dan tidak ikut rombongan WNI yang dievakuasi ke Indonesia.

Sesuai dengan peraturan pemerintah, saat ini pria Ukraina berusia 18-60 tahun, termasuk suami Maysaroh, tidak diizinkan ke luar negeri, karena aturan wajib militer.

“Dilema buat saya. Antara pilih pulang, ketemu keluarga, dan ninggalin di sini, suami dan ibu mertua yang udah sepuh, dilema bangetlah. Ada sih sisi cemburu, ‘aduh kalau saya ikut evakuasi, saya udah di kampung nih, udah ketemu sanak keluarga nih di kampung,’ ujar Maysaroh kepada VOA belum lama ini.

“Tapi ya udahlah konsekuensinya kita tinggal di sini, ya udah harus terima,” tambahnya.

Situasi mencekam yang kerap terjadi di luar kota Odessa saat ini selalu membuat Maysaroh merasa ngeri. Ditambah lagi dua minggu pertama saat baru terjadi invasi Rusia ke Ukraina, Maysaroh sempat syok dan tak berani keluar rumah. Bunyi dentuman yang mengagetkan dan sirine berkali-kali kerap terdengar.

“(Bunyi) bum bum bum, gitu kan dengar nih. Sampai saya sama anak saya juga lihat-lihatan kalau ada (bunyi) bum gitu. Cuman, setelah dua minggu, kita keluar, di jalanan itu aktivitas udah ramai, udah biasa lagi,” jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat