Erdogan Menolak Finlandia-Swedia Gabung Aliansi NATO, Ini Alasannya - News
News - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menentang rencana Finlandia-Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.
Erdogan pada Jumat (13/5/2022) mengatakan, tidak mungkin bagi Turki mendukung rencana dua negara itu mengingat bahwa negara Nordik adalah "rumah bagi banyak organisasi teroris".
Walaupun Turki secara resmi mendukung ekspansi NATO sejak bergabung dengan aliansi 70 tahun lalu, penentangannya dapat menimbulkan masalah bagi Finlandia dan Swedia.
Pasalnya, anggota baru memerlukan kesepakatan dengan suara bulat dari semua anggota aliansi.
Dilansir Reuters, Turki telah berulang kali mengecam Swedia dan negara-negara Eropa Barat lainnya karena penanganannya terhadap organisasi yang dianggap teroris oleh Ankara.
![Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) Recep Tayyip Erdogan berpidato pada pertemuan kelompok partainya di Majelis Besar Nasional Turki di Ankara, pada 28 Oktober 2020.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/erdogan-ok0012123.jpg)
Baca juga: Milisi Suriah Proksi Turki Tewaskan 10 Tentara Damaskus di Dekat Aleppo
Baca juga: Niat Swedia-Finlandia Bergabung dengan NATO Bisa Berdampak Serius, Apakah Aliansi akan Menerima?
Beberapa diantaranya termasuk kelompok militan Kurdi PKK dan YPG, dan pengikut ulama Islam Fethullah Gulen yang berbasis di AS.
Ankara mengatakan Gulenis, gerakan persaudaraan Islam yang dipimpin oleh Fethullah Gülen, melakukan upaya kudeta pada 2016.
Gulen dan pendukungnya menyangkal tuduhan itu.
Finlandia mengumumkan rencananya mengajukan keanggotaan NATO pada Kamis (12/5/2022).
Kini Swedia diharapkan dalam waktu dekat akan mengikuti.
Diketahui perluasan aliansi militer Barat ini dianggap ancaman oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, bahkan digunakan sebagai dalih melancarkan invasi ke Ukraina.
"Kami mengikuti perkembangan mengenai Swedia dan Finlandia, tetapi kami tidak memiliki pandangan positif," kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul.
Ia menambahkan bahwa NATO telah menerima Yunani sebagai anggota di masa lalu.
"Sebagai Turki, kami tidak ingin mengulangi kesalahan serupa. Lebih jauh lagi, negara-negara Skandinavia adalah penginapan bagi organisasi teroris," kata Erdogan, tanpa memberikan rincian.
"Mereka bahkan anggota parlemen di beberapa negara. Tidak mungkin kami mendukung," tambahnya.
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menentang rencana Finlandia-Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.
Konflik Rusia Vs Ukraina
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Sosok 3 Kandidat Capres AS Pengganti Joe Biden, Nama Kamala Harris Menguat, Obama Belum Bersikap
Sulung Donald Trump Semprot Kamala Harris Jadi Capres AS: Lebih Radikal dari Joe Biden
Rusia Kerahkan Jet Tempur untuk Cegat 2 Pesawat Pembom AS di Atas Wilayah Arktik
Diyakini Bisa Tumbangkan Trump di Pilpres AS, Kamala Harris Disebut Tim Joe Biden Miliki Hal Ini
Rusia Kapok Tempatkan Kapal Rudal Jelajah di Krimea, Berikut Kapal Perang yang Ditenggelamkan Kiev