androidvodic.com

Inggris Konfirmasi Penularan Komunitas Cacar Monyet - News

News - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) pada Rabu (1/6/2022) mengkonfirmasi bahwa cacar monyet tampaknya menyebar dari orang ke orang di Inggris.

Penyakit virus yang endemik di Afrika barat dan tengah ini menyebar melalui kontak dekat.

Hingga awal Mei, kasus cacar monyet di luar Afrika cukup jarang dan biasanya diakitkan dengan perjalanan ke negara di benua tersebut.

"Wabah saat ini adalah pertama kalinya virus ditularkan dari orang ke orang di Inggris di mana hubungan perjalanan ke negara endemik belum diidentifikasi," kata badan tersebut.

Sebagian besar kasus cacar monyet atau Monkeypox baru-baru ini telah diidentifikasi diantara pria gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan sesama pria
Sebagian besar kasus cacar monyet atau Monkeypox baru-baru ini telah diidentifikasi diantara pria gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan sesama pria (Hindustanewshub)

Baca juga: Pakar UEA: Vaksin Cacar Tawarkan 85 Persen Perlindungan terhadap Virus Monkeypox

Baca juga: Laporan Terbaru WHO: Penyakit Cacar Monyet Menyerang 30 Negara dengan 550 Kasus

Dilansir Reuters, UKHSA mencatat ada 132 kasus cacar monyet yang terjadi di London. 

Adapun 111 kasus terjadi pada komunitas gay, biseksual, atau pria yang berhubungan badan dengan pria (GBMSM).

Hanya ada dua kasus pada wanita.

Tercatat ada 34 kasus berkaitan dengan perjalanan ke sejumlah negara yang berbeda di Eropa dalam waktu 21 hari sejak timbulnya gejala.

Angka ini merupakan 18 persen dari 190 kasus cacar monyet yang telah dikonfirmasi oleh Inggris pada 31 Mei.

Sejauh ini, UKHSA telah mengidentifikasi penularan dari bar gay, sauna, dan penggunaan aplikasi kencan di Inggris dan luar negeri.

"Investigasi berlanjut tetapi saat ini tidak ada satu pun faktor atau paparan yang menghubungkan kasus-kasus yang telah diidentifikasi," badan tersebut memperingatkan.

Monkeypox atau cacar monyet dapat menyerang siapa saja.

Namun, banyak diagnosis terbaru berasal dari komunitas GBMSM, yang kebanyakan tinggal di Inggris atau memiliki hubungan dengan London, jelas Kevin Fenton, direktur regional untuk kesehatan masyarakat London.

"Seperti halnya wabah penyakit baru, risiko stigma dan ketidakpastian sangat besar," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat