androidvodic.com

Protes Tolak Skema Baru Rekrutmen Angkatan Bersenjata India: Polisi Lepaskan Tembakan, 1 Orang Tewas - News

News - Seorang demonstran tewas dan beberapa lainnya luka-luka setelah polisi di Secunderabad, negara bagian Telangana, India diduga melepaskan tembakan ke arah kerumunan, Jumat (17/6/2022).

Dilansir Independent, aksi protes meletus di beberapa kota di India, warga menuntut dibatalkannya skema baru perekrutan angkatan bersenjata yang dinilai merugikan peserta.

Gerbong-gerbong kereta dibakar sebagai bentuk kemarahan warga.

Tak hanya di ibu kota Delhi, aksi protes juga terjadi di negara bagian lain seperti Bihar, Uttar Pradesh, Telangana, Haryana, dan Rajasthan.

Sebuah kereta api di peron kereta api di Ballia, Uttar Pradesh, dibakar oleh massa yang memprotes.

Kebakaran itu menyebabkan kerusakan pada beberapa gerbong, memaksa polisi menggunakan kekerasan untuk membubarkan massa.

Baca juga: Aksi Protes Berujung Ricuh di India, Warga Tolak Skema Baru Rekrutmen Angkatan Bersenjata

Baca juga: Massa Demo 1706 Bubar, Lalu Lintas di Depan Kantor Kedutaan Besar India Kembali Normal

Situasi semakin panas di Secunderabad, Telangana di mana massa menggeledah platform kereta api, merusak komputer dan elektronik, menghancurkan kamera CCTV, menyalakan lampu dan membakar 4-5 mesin kereta api dan 2-3 gerbong.

Polisi menembakkan setidaknya 10 peluru untuk mengendalikan situasi, menyebabkan sedikitnya 15 orang terluka.

Salah satu pengunjuk rasa, yang diidentifikasi sebagai Damodar Kumar, meninggal karena luka-lukanya, lapor Indian Express.

Delapan pengunjuk rasa terluka lainnya menerima perawatan di Rumah Sakit Gandhi sementara dua dirawat di rumah sakit kereta api.

Di negara bagian Bihar di bagian timur, yang paling parah dilanda protes, setidaknya dua gerbong di dua kereta berbeda dibakar di stasiun Lakhisarai dan Samastipur.

Massa di luar rumah wakil kepala menteri Bihar, Renu Devi, menyerang kediamannya dan merusak properti.

"Kekerasan seperti itu sangat berbahaya bagi masyarakat. Para pengunjuk rasa harus ingat bahwa ini adalah kerugian bagi masyarakat," kata Devi kepada saluran berita NDTV, yang tidak berada di rumah pada saat serangan itu.

Pasal 144, perintah larangan yang sering digunakan oleh pemerintah untuk melarang pertemuan lebih dari empat orang, diberlakukan di Gurugram Haryana, 20 km dari ibu kota negara, setelah sejumlah besar orang bentrok dengan polisi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat