androidvodic.com

Eksekutif Top Rusia Sebut Negaranya Mungkin Butuh Waktu 10 Tahun untuk Pulih dari Sanksi - News

News - Ekonomi Rusia mungkin memerlukan satu dekade untuk pulih dari sanksi akibat invasinya ke Ukraina, menurut salah satu pengusaha top Rusia.

"Kembali ke tingkat pra-sanksi bisa memakan waktu hampir 10 tahun karena Rusia terputus dari setengah perdagangannya," ujar German Gref, bos Sberbank, bank terbesar Rusia, seperti dilansir Sky News.

Gref memperkirakan bahwa negara-negara yang telah memutuskan hubungan dengan Rusia bertanggung jawab atas hilangnya 56 persen ekspor dan 51 persen impor, sehingga melumpuhkan ekonomi Rusia.

"Ini adalah ancaman bagi 15 persen produk domestik bruto Rusia, sebagian besar ekonomi berada di bawah api," kata Gref, berbicara di forum ekonomi internasional tahunan Rusia di St Petersburg, pada Jumat (17/6/2022).

Lusinan perusahaan multinasional menarik diri dari Rusia setelah invasinya ke Ukraina.

Baca juga: Presiden Jokowi: Invasi Rusia ke Ukraina Antarkan Ekonomi Indonesia ke Posisi Berbahaya

Baca juga: Rusia Klaim Lebih dari 50 Jenderal dan Perwira Ukraina Tewas dalam Serangan Rudal

Sekelompok besar negara memutuskan akses Rusia ke jaringan keuangan internasional serta menyita properti, kapal pesiar, dan jet pribadi milik sekutu Presiden Vladimir Putin.

Isolasi ekonomi yang diberlakukan di Rusia menyebabkan pasar saham dan rubel jatuh.

Biaya barang-barang rumah tangga juga melonjak.

Hal itu mendorong pemerintah untuk memperkenalkan kontrol modal yang ketat.

Bank sentral Rusia menaikkan suku bunga dari 9,5 % menjadi 20 % , sebelum menurunkannya lagi pada Juni.

"Sebagai akibat dari sanksi, dan jika kita tidak melakukan apa-apa, kita mungkin perlu sekitar satu dekade untuk mengembalikan ekonomi seperti ke level 2021," kata Gref, menurut Reuters.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berbicara dengan CEO Sberbank Gherman Gref selama pertemuan mereka di Moskow pada 22 Februari 2017.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berbicara dengan CEO Sberbank Gherman Gref selama pertemuan mereka di Moskow pada 22 Februari 2017. (Alexei Druzhinin / Sputnik / AFP)

Kepala eksekutif itu juga menyerukan reformasi struktural untuk ekonomi Rusia.

Rusia telah menderita karena arteri logistik utamanya terputus, kapal Rusia dilarang memasuki pelabuhan Uni Eropa, sementara sanksi telah menutup wilayah udara di atas Eropa untuk maskapai Rusia.

Menurut Gref, pengiriman kargo telah menurun hingga enam kali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat