androidvodic.com

Pemimpin Partai di Sri Lanka Desak Presiden dan Perdana Menteri Mengundurkan Diri - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, COLOMBO - Para pemimpin partai politik (parpol) di Sri Lanka meminta Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe untuk mengundurkan diri.

Ketua DPR negara itu akan mengambil alih sebagai penjabat Presiden untuk waktu yang singkat sesuai dengan Konstitusi.

Pernyataan ini disampaikan anggota DPR Sri Lanka, Rauff Hakeem.

Dikutip dari laman www.adaderana.lk, Minggu (10/7/2022), rapat darurat pimpinan parpol yang dipimpin Ketua DPR Mahinda Yapa Abeywardena itu dimulai di Kediaman resminya pada Sabtu sore, sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

Rapat diadakan setelah adanya aksi protes massal anti-pemerintah dan orang-orang yang menyerukan agar Presiden Rajapaksa mengundurkan diri.

Baca juga: Kediaman Presiden Sri Lanka Diserbu Pengunjuk Rasa, Ada yang Memasak Kari di Dapur hingga Berenang

Pengunjuk rasa pun berhasil menduduki kediaman resmi Presiden di Benteng Colombo pada Sabtu kemarin.

Aparat kemudian menembakkan gas air mata saat aksi unjuk rasa itu maju melalui barikade polisi.

Melalui akun Twitter resminya, Hakeem mengatakan bahwa PM Wickremesinghe belum setuju untuk meninggalkan jabatannya.

"Sementara itu, Ketua DPR Abeywardena memutuskan untuk menulis surat kepada Presiden dan Perdana Menteri untuk mengundurkan diri sesuai permintaan parlemen," kata Hakeem.

Dalam cuitannya, beberapa pemimpin partai politik termasuk PM Wickremesinghe, anggota parlemen Anura Kumara Dissanayake dan MA Sumanthiran turut bergabung dalam pertemuan tersebut secara virtual.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat