androidvodic.com

Uni Eropa Siapkan Paket Sanksi Terbaru untuk Rusia, Moskow Bakal Dibuat Kesulitan Lakukan Impor - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
News, PRAHA - Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala mengatakan Uni Eropa (UE) sedang mempersiapkan paket sanksi ketujuh terhadap Moskow.

Namun Petr Fiala menegaskan, paket sanksi baru tersebut tidak akan membatasi impor gas Rusia.

Fiala menambahkan, eksekutif UE sedang menyelesaikan paket sanksi baru ini, yang diperkirakan akan mencakup larangan impor emas, memperluas daftar barang yang dilarang diekspor ke Rusia, dan menargetkan lebih banyak individu Rusia.

Baca juga: Delegasi Rusia dan Ukraina Bertemu di Istanbul, Kegiatan Ekspor Pangan Siap Dimulai

"Paket ketujuh sedang dipersiapkan, dan saya pikir ini adalah kursus yang bagus," ujar Fiala, yang dikutip dari Reuters.

Perdana Menteri Republik Ceko ini juga mengungkapkan, Komisi Eropa akan mempresentasikan paket sanksi baru ini dalam beberapa hari mendatang sehingga dapat disetujui negara-negara anggota UE.

"Yang pasti bermasalah adalah memasukkan energi ke dalam sanksi, karena aturan harus dipatuhi bahwa sanksi harus memiliki dampak yang lebih besar pada Rusia daripada negara-negara yang memberlakukan sanksi," kata Fiala dalam sebuah wawancara di kantornya di ibu kota Ceko, Praha.

Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, UE memperoleh 40 persen kebutuhan gasnya dari Moskow.

Sementara itu, Fiala menyatakan Ceko melakukan segala upaya untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap energi Rusia.

Enam putaran pertama sanksi UE terhadap Rusia, termasuk pembekuan aset dan pelarangan visa bagi oligarki Rusia, kontrol ekspor, pembekuan aset bank sentral Rusia, pemutusan bank Rusia dari sistem layanan keuangan internasional SWIFT, serta larangan impor batu bara dan minyak Rusia.

Namun sanksi UE belum menyentuh impor gas Rusia, bahkan di tengah seruan Ukraina untuk mengembargo gas Rusia.

Paket sanksi baru yang sedang disiapkan ini datang disaat meningkatnya kekhawatiran di Eropa bahwa Rusia akan memperpanjang pemeliharaan pipa gas Nord Stream 1, yang awalnya dijadwalkan pada 11 hingga 21 Juli.

Baca juga: Rusia Meraup Berkah Bertubi-tubi karena Dijatuhi Sanksi AS dan Uni Eropa, Kok Bisa?

Pemeliharaan pipa gas ini, akan semakin membatasi pasokan gas Eropa dan mengganggu rencana negara-negara Eropa untuk mengisi penyimpanan gasnya menjelang musim dingin, serta mengancam terjadinya krisis energi.

Fiala mengatakan Eropa harus bersiap jika aliran dari pipa Nord Stream 1 tidak akan dibuka kembali, dengan mencari sumber pasokan gas aternatif, dan siap untuk berbagi pasokan di antara negara-negara anggotanya.

Gagasan lain yang Fiala dukung adalah dimulainya pembelian gas bersama di Eropa, namun dia memperingatkan hal tersebut akan sulit dilakukan secara teknis maupun administratif.

"Saya tidak ingin terlalu optimis," katanya, ketika ditanya apakah pembelian bersama dapat dimulai tahun ini.

Dia menambahkan, menteri energi negara anggota UE akan membahas proposal pembelian bersama gas di Eropa pada pertemuan luar biasa pada 26 Juli.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat