androidvodic.com

Korea Utara Bantah Pasok Senjata atau Amunisi ke Rusia, Tegaskan Tak Berniat Lakukan di Masa Depan - News

News - Korea Utara mengatakan tidak pernah memasok senjata atau amunisi ke Rusia.

Pyongyang juga mengaku tidak berencana melakukannya di masa depan.

"Baru-baru ini, Amerika Serikat (AS) dan kekuatan musuh lainnya berbicara tentang pelanggaran resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Banga (DK PBB)," Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan.

"(Washington) menyebarkan 'rumor tentang kesepakatan senjata' antara Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) dan Rusia," jelas laporan itu.

"(Korea Utara) tidak pernah mengekspor senjata atau amunisi ke Rusia sebelumnya."

"Kami (Korea Utara) tidak akan berencana untuk mengeskpornya," ungkap laporan KCNA.

Baca juga: POPULER Internasional: Mobilisasi Militer Rusia | Pria Jepang Bakar Diri Tolak Pemakaman Shinzo Abe

Dilansir Guardian, laporan itu mengutip seorang sumber tetapi tidak menyebut Wakil Direktur Jenderal Korea Utara dari Biro Umum Peralatan Kementerian Pertahanan Nasional.

AS klaim Rusia sedang proses pembelian jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara

Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel awal bulan ini mengklaim Rusia sedang dalam proses pembelian jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara.

Senjata-senjata itu kedepannya akan digunakan di Ukraina, katanya.

Juru Bicara Gedung Putih John Kirby menyebut transaksi itu sebagai pembelian potensial.

Kirby mengklarifikasi bahwa "tidak ada indikasi bahwa pembelian telah selesai dan tentu saja tidak ada indikasi bahwa senjata-senjata itu digunakan di dalam Ukraina".

Baca juga: Rusia Genjot Produksi Mesin-mesin Perang Pasca Vladimir Putin Umumkan Mobilisasi Militer

Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) pada Jumat (17/6/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) pada Jumat (17/6/2022). (DW.com)

Korea Utara, dalam pernyataan barunya, memperingatkan AS untuk "tutup mulut" dan berhenti menyebarkan desas-desus semacam itu, yang tampaknya "bertujuan untuk menodai citra [negara]".

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(News/Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat