Jepang Perluas Sanksi Rusia, Larang Ekspor Barang-barang Berhubungan dengan Senjata Kimia - News
News - Jepang menyetujui paket sanksi baru terhadap Rusia atas situasi di Ukraina, Senin (26/9/2022).
Tokyo melarang 21 organisasi yang terkait dengan industri pertahanan.
Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang juga melarang ekspor barang-barang yang berhubungan dengan senjata kimia.
Dikutip TASS, organisasi yang dijatuhi sanksi termasuk perusahaan Moselektronproyekt, asosiasi penelitian dan produksi Etalon, perusahaan Energia, dan Institut Alikhanov untuk Fisika Teori dan Eksperimental dari Institut Riset Nasional Kurchatov Institute.
Sanksi baru akan berlaku pada 3 Oktober 2022 mendatang.
AS akan bertindak tegas jika Rusia gunakan senjata nuklir di Ukraina
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-215: Protes Mobilisasi Militer Putin Terus Berlanjut
Sementara itu, kekuatan Barat merespon ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir taktis di medan pertempuran.
Dikutip The Guardian, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya akan bertindak tegas jika Rusia benar-benar bertindak.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullian mengatakan kepada CBS pada Minggu (25/9/2022) bahwa Gedung Putih menilai ancaman Presiden Vladimir Putin berbahaya jika terelasisasi.
"Kami berkomunikasi secara langsung, secara pribadi dengan Kremlin," katanya.
"Setiap penggunaan senjata nuklir akan menghadapi konsekuensi bencana bagi Rusia," imbuhnya.
"AS dan sekutu kami akan merespons dengan tegas," ucapnya.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.co/Andari Wulan Nugrahani)
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang melarang ekspor barang-barang yang berhubungan dengan senjata kimia, bagian dari sanksi Rusia.
Jalur Kereta Cepat Disabotase Jelang Pembukaan Olimpiade Paris 2024, 800.000 Penumpang Terdampak
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Populer Internasional: Ganasnya Rudal Hizbullah - 20.000 Bom AS untuk Israel Dipakai Serang Gaza
Hamas: Kamala Harris Memulai Kampanye dengan Kebohongan, Buat Sandiwara Tentang Gaza
87 Persen Pemilih AS 'Restui' Joe Biden Mundur dari Kandidat Capres Amerika Serikat
Berkaca Imbas Pandemi dan Perang, Menlu RI Ajak Negara Asia Tenggara Kerja Sama Ketahanan Pangan
Hati Nurani Berontak, Tentara IDF yang Menolak Berperang di Gaza Blak-blakan Diperintah Bakar Rumah