Korea Utara: Penembakan Rudal Bentuk Pertahankan Diri dari Ancaman Amerika, Tak Bahayakan Tetangga - News
News, JAKARTA - Korea Utara menyampaikan tindakan uji coba penembakan rudal balistik yang melintasi langit Jepang, merupakan bentuk mempertahankan diri terhadap ancaman militer langsung dari Amerika Serikat (AS).
Namun, Korea Utara menyampaikan penembakan rudal tersebut tidak membahayakan keselamatan negara atau kawasan tetangga.
"Uji coba rudal kami adalah tindakan pertahanan diri yang normal dan terencana untuk melindungi keamanan negara kami dan perdamaian regional dari ancaman militer langsung AS," kata media pemerintah KCNA, mengutip juru bicara administrasi penerbangan.
Baca juga: Kapal Induk AS dan Kapal Perang Korea Selatan Mulai Latihan setelah Korea Utara Luncurkan Rudal
Uji coba rudal "tidak menimbulkan ancaman atau bahaya apa pun terhadap keselamatan penerbangan sipil serta keselamatan negara dan wilayah tetangga, dengan mempertimbangkan keselamatan penerbangan sipil terlebih dahulu," lanjut pemerintah Korea Utara.
Pesan itu sebagai tanggapan terhadap Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional yang mengutuk peluncuran rudal Korea Utara karena menimbulkan risiko keselamatan yang serius bagi penerbangan sipil internasional, kata KCNA.
Kementerian pertahanan Korea Utara "Memperhatikan dengan tegas perkembangan situasi saat ini, yang sangat mengkhawatirkan," mengenai latihan AS-Korea Selatan yang melibatkan kapal induk bertenaga nuklir AS USS Ronald Reagan, kata KCNA dalam sebuah pernyataan terpisah.
Seperti diketahui, AS dan Korea Selatan mengadakan latihan maritim bersama pada hari Jumat, sehari setelah Seoul mengerahkan jet tempur sebagai reaksi atas latihan pengeboman Korea Utara.
Amerika Serikat juga mengumumkan sanksi baru pada hari Jumat sebagai tanggapan atas peluncuran rudal terbaru Korea Utara. (Anna Suci Perwitasari/Kontan)
Terkini Lainnya
Korea Selatan dan Korea Utara Memanas
Korea Utara menyampaikan penembakan rudal tidak membahayakan keselamatan negara atau kawasan tetangga.
Pakar Sebut Israel Ada di Tangan Hizbullah, Serangan Berhenti jika Israel Setujui Gencatan Senjata
Korea Selatan dan Korea Utara Memanas
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama Jadi Ketua DPP PDIP Sampai 2025
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak