androidvodic.com

Uni Eropa Siap Berikan Sanksi Baru Terhadap Rusia yang Menargetkan Pasar Kripto - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
News, MOSKOW - Uni Eropa bersiap mengadopsi paket sanksi kedelapan terhadap Rusia, yang dimaksudkan untuk memukul ekonomi Rusia sebagai tanggapan atas invasi dan pencaplokan wilayah Ukraina oleh Moskow.

Melansir dari Bitcoin News, akses Rusia ke cryptocurrency, yang dipandang sebagai alat untuk menghindari pembatasan keuangan, juga menjadi sasaran sanksi Barat.

Dewan Uni Eropa melarang sepenuhnya perusahaan-perusahaan kripto menyediakan dompet kripto, akun, dan layanan penyimpanan untuk penduduk dan entitas Rusia. Namun menurut seorang anggota tinggi parlemen Rusia yang dikutip dari kantor berita TASS, keputusan UE malah akan merangsang perkembangan pasar aset keuangan digital (DFA) Rusia.

Baca juga: Visa Gandeng FTX Luncurkan Kartu Debit Kripto di 40 Negara

Pendapat itu diungkapkan oleh Kepala Komite Pasar Keuangan di Majelis Rendah Parlemen Rusia, Anatoly Aksakov, yang baru-baru ini terlibat dalam upaya untuk mengatur ruang kripto di Rusia, termasuk penggunaan mata uang digital dalam pembayaran internasional.

Pihak berwenang di Moskow telah membahas masalah ini selama lebih dari setahun dan mempertimbangkan perluasan kerangka hukum, yang saat ini mencakup sebagian besar DFA, dengan penerbit token digital.

Putaran terakhir sanksi Eropa memperketat pembatasan yang diberlakukan sebelumnya. Awal tahun ini, sebagai bagian dari paket sanksi kelima, Uni Eropa hanya membatasi layanan aset kripto bernilai tinggi dan organisasi yang terdaftar di Rusia, di mana kepemilikan digital mereka melebihi 10 ribu euro dalam nilai fiat.

Baca juga: Rusia Serang Zaporizhzhia dan Tewaskan 17 Orang setelah Jembatan Krimea Meledak

Binance dan Huobi akan lanjutkan layanan

“Keputusan serupa telah dibuat sebelumnya. Mereka menutup kantor perwakilan resmi dari pertukaran crypto mereka di Rusia, tetapi secara de facto tidak ada yang berubah. Bisa juga ada kantor di ruang virtual, bukan di beberapa alamat di Moskow,” ungkap Anatoly Aksakov, bersikeras bahwa Rusia dapat dengan mudah melewati sanksi.

Sementara pertukaran kripto terbesar di dunia, Binance, sebelumnya hanya mengizinkan penarikan pada akun pengguna Rusia yang saldonya melebihi 10 ribu euro. Namun Binance memberi tahu penggunanya, pihaknya tidak memperkenalkan batasan baru, kata situs berita kripto terkemuka Rusia Bits.media.

Platform pertukaran kripto utama lainnya, Huobi, mengatakan akan terus mendukung perdagangan yang stabil bagi pengguna Rusia.

Pakar kripto Rusia, CEO platform perbankan DeFi Indefibank, Sergey Mendeleev, meragukan jika sebagian besar perusahaan kripto akan segera menerapkan resolusi UE untuk menargetkan semua pengguna Rusia, karena ini akan menyebabkan perusahaan kehilangan posisi mereka di pasar kripto Rusia.

Baca juga: Vladimir Putin Tunjuk Jenderal Angkatan Udara Baru untuk Pimpin Perang di Ukraina

Aksakov juga menjanjikan, tahun depan akan menjadi tahun bagi aset keuangan digital Rusia.

“Apalagi pembatasan ini mendorong perkembangan teknologi modern. Tahun depan akan menjadi tahun aset keuangan digital di Rusia, Anda akan melihat,” janji Aksakov.

Komentar Aksakov muncul ketika para deputi di Majelis Rendah Rusia bersiap mengadopsi undang-undang baru "Tentang Mata Uang Digital", yang dirancang untuk mengatur aset kripto terdesentralisasi seperti Bitcoin dan pembayaran kripto lintas batas antara perusahaan Rusia dan mitra asing mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat