androidvodic.com

Eks Jurnalis TV Rusia Marina Ovsyannikova Melarikan Diri dari Moskow - News

News - Mantan jurnalis televisi (TV) pemerintah Rusia, Marina Ovsyannikova meninggalkan Moskow.

Marina Ovsyannikova sebelumnya memprotes invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina selama siaran langsung pada Maret 2022 kemarin.

"Marina Ovsyannikova dan putrinya meninggalkan Rusia beberapa jam setelah berangkat dari alamat di mana dia menetap sebagai tahanan rumah," kata pengacara Ovsyannikova, Dmitry Zakhvatov.

"Mereka berada di Eropa sekarang," jelasnya.

Dikutip The Guardian, sang pengacara menuturkan Ovsyannikova dan putrinya dalam kondisi baik.

Saat ini, ibu dan anak itu sedang menunggu kesempatan untuk bisa berbicara di depan umum.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-237: Putin Tingkatkan Serangan di Seluruh Ukraina

Tetapi sekarang Ovsyannikova tidak mungkin melakukannya karena masih belum aman.

Ditempatkan dalam tahanan rumah sejak Agustus

Mantan editor di Channel One menjadi berita utama global pada bulan Maret kemarin.

Ovsyannikova menyela siaran berita malam Vremya (Time) andalannya, memegang poster bertuliskan "No War".

Dia ditempatkan di bawah tahanan rumah sejak Agustus setelah mengadakan protes tunggal pada pertengahan Juli di dekat Kremlin dengan membawa plakat bertuliskan “Putin adalah seorang pembunuh. Prajuritnya adalah fasis.”

Wanita berusia 44 tahun itu didakwa menyebarkan informasi tentang angkatan bersenjata Rusia yang dianggap palsu oleh pemerintah – tuduhan yang dapat menyebabkan hukuman penjara 10 tahun.

Baca juga: Jet Militer Rusia Su-34 Tabrak Gedung di Perbatasan Ukraina, 6 Orang Tewas

Marina Ovsyannikova
Marina Ovsyannikova. - Mantan jurnalis televisi (TV) pemerintah Rusia, yang pernah protes invasi Vladimir Putin ke Ukraina, Marina Ovsyannikova meninggalkan Moskow. (TheRecentTimes)

Zakhvatov sebelumnya mengatakan Ovsyannikova telah dimasukkan dalam daftar buronan Rusia karena menghindari tahanan rumah.

Macron sempat tawarkan perlindungan diplomatik

Dikutip Forbes, tak lama setelah protes Ovsyannikova, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku ingin menawarkan perlindungan diplomatik bagi jurnalis tersebut.

Macron menuturkan memiliki rencana membahas masalah itu dengan Putin.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(News/Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat