androidvodic.com

Gara-gara Tragedi Itaewon, Korea Selatan Giatkan Pelatihan CPR dalam Kurikulum Pendidikan Nasional - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, SEOUL - Setelah tragedi mematikan yang terjadi pada malam perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel), warga yang secara sukarela melakukan Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru untuk pertolongan pertama pada para korban yang tidak sadarkan diri pun menjadi berita.

Di tengah meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pelatihan CPR, pemerintah Korea Selatan mengatakan akan menambahkan kursus pendidikan terkait situasi darurat seperti CPR dalam kurikulum pendidikan nasional.

Dikutip dari laman www.koreaherald.com, Jumat (4/11/2022), Kementerian Pendidikan Korea Selatan mengatakan akan menambahkan 'langkah-langkah keamanan di daerah ramai' ke pendidikan keselamatan standar untuk anak-anak.

Baca juga: Korea Selatan Tingkatkan Pengawasan di Stasiun Kereta Bawah Tanah Pasca Tragedi di Itaewon

Perlu diketahui, seorang siswa sekolah menengah pertama dan lima siswa sekolah menengah atas kehilangan nyawa mereka dalam tragedi itu.

Lebih khusus lagi, kebijakan baru ini akan menambah pelatihan praktis dan kurikulum terkait bagi siswa tentang bagaimana bertindak dalam insiden yang terjadi di daerah ramai, baik di sekolah dasar maupun menengah.

Anak-anak prasekolah akan diajarkan untuk menahan diri dari mengunjungi daerah tersebut, dan mematuhi prosedur keselamatan.

Setelah memberikan penghormatan kepada para korban pada hari Minggu lalu, Kepala Pendidikan Seoul Cho Hee-yeon mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan langkah-langkah untuk memperkuat pendidikan keselamatan, seperti belajar CPR.

Menurut data Statistik Korea, peluang bertahan hidup ketika staf non-medis melakukan CPR adalah 15 persen, dibandingkan dengan 6,2 persen ketika tidak dilakukan CPR.

Ini menunjukkan CPR yang dilakukan oleh orang yang bukan dokter berlisensi pun berpotensi menyelamatkan nyawa.

Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga turut bergabung untuk mengajar anak-anak bagaimana melindungi diri mereka sendiri dalam situasi darurat dan mengatakan akan memperluas pendidikan CPR ke fasilitas siswa serta mewajibkan konselor dan instruktur siswa untuk disertifikasi.

Baca juga: Bantuan Tertunda, Keluarga WNA yang Tewas Pesta Halloween Itaewon Pakai Sumbangan Pulangkan Jenazah

Terkait hal ini, kementerian itu telah mendistribusikan pedoman perawatan darurat ke fasilitas pelatihan remaja dan fasilitas terkait remaja lainnya, sambil memerintahkan organisasi afiliasinya dan pemerintah daerah untuk memberikan CPR serta pelatihan darurat lainnya kepada pekerja dan remaja yang menggunakan fasilitas tersebut.

Sebelumnya, tragedi mematikan yang terjadi pada malam perayaan Halloween di distrik Itaewon pada Sabtu lalu telah menyebabkan 156 orang tewas dalam lonjakan kerumunan massa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat